Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Baru Covid Muncul di China, Shenzhen Batalkan 400 Penerbangan

Pada 15 Juni, Shenzhen mendapatkan 13 kasus baru dan 12 kasus tanpa gejala melalui penerbangan Air China dari Johannesburg. Juga terdapat kasus impor dari Indonesia
Bandar Udara Bao'an, Shenzhen, Provinsi Guangdong, China./Antara-M. Irfan Ilmie
Bandar Udara Bao'an, Shenzhen, Provinsi Guangdong, China./Antara-M. Irfan Ilmie

Bisnis.com, BEIJING - Ratusan penerbangan dari Shenzhen, China, terpaksa dibatalkan menyusul temuan kasus baru Covid-19.

Kasus baru tersebut diidentifikasi sebagai kasus impor terkait penerbangan dari luar negeri. 

Sedikitnya 400 jadwal penerbangan domestik dan internasional di Bandar Udara Internasional Bao'an, Shenzhen, Provinsi Guangdong, China, akhir harus dibatalkan.

China mendapati 23 kasus baru yang semuanya berasal dari luar negeri, demikian data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Sabtu (19/6/2021).

Di Shenzhen terdapat empat kasus positif baru dan satu kasus tanpa gejala.

Empat kasus tersebut, dua di antaranya diangkut penerbangan internasional dari Afrika Selatan, sedangkan dua lainnya, masing-masing dari Kongo dan Indonesia.

Keempat orang tersebut kini kondisinya mulai stabil setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit No 3 Shenzhen, demikian portal berita GICExpat.

Satu kasus tanpa gejala terjadi pada seorang warga negara China yang baru pulang dari Afsel.

Pada 15 Juni, Shenzhen mendapatkan 13 kasus baru dan 12 kasus tanpa gejala yang semuanya diperoleh dari penerbangan Air China nomor CA-868 dari Johannesburg, Afsel.

Lima hari sebelumnya penerbangan yang sama juga kedapatan membawa 32 penumpang positif Covid-19.

Buntut dari kasus positif tersebut, penerbangan CA-868 ditangguhkan selama empat pekan.

Sampai saat ini China telah melaporkan 91.587 kasus positif dengan jumlah kematian 4.636 orang.

Shenzhen merupakan kota yang bersebelahan dengan Guangzhou.

Dalam dua hari terakhir tidak ada kasus baru di Guangzhou setelah beberapa hari sebelumnya sempat ditemukan 130-an kasus baru.

Dua kota tersebut menjadi tujuan penerbangan internasional terpadat di China sekaligus sebagai pusat karantina pengguna penerbangan internasional di wilayah selatan daratan Tiongkok itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper