Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Varian Delta di Kudus Naik Menjadi 62

Pemkab Kudus belum menerima data lengkap dari 34 spesimen Covid-19 yang diuji di laboratorium WGS tersebut.
Slogan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melawan Covid-19./Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif
Slogan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melawan Covid-19./Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif

Bisnis.com, KUDUS - Kasus infeksi Covid-19 dari varian delta di Kabupaten Kudus dilaporkan meningkat.

Hasil pengurutan gen atau whole genomic sequencing menunjukkan temuan varian delta bertambah menjadi 62 kasus.

Sebelumnya, temuan kasus varian delta tercatat sebanyak 28 kasus.

Lonjakan itu diketahui setelah 34 sampel genome pasien Corona diperiksa di laboratorium dan dinyatakan sebagai varian delta.

Demikian disampaikan Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (18/6/2021).

"Genome pasien Covid-19 yang diambil sebelumnya sebanyak 34 sampel dan hasilnya 28 sampel di antaranya dinyatakan terpapar virus varian delta, sedangkan terbaru dari 34 sampel semuanya dinyatakan terpapar virus varian delta," kata Bupati Kudus Hartopo.

Dia mengungkapkan sampel awal sebanyak 28 diambil dari Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi Kudus. Kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mengambil 34 sampel lagi untuk diuji di laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) pada 20 Mei 2021.

Namun, kata dia, Pemkab Kudus belum menerima data lengkap dari 34 spesimen Covid-19 yang diuji di laboratorium WGS tersebut.

"Jika sudah ada laporannya, kami bisa melakukan pelacakan terhadap pasien, pernah ke mana saja dan kontak dengan siapa saja," ujarnya.

Hartopo mengaku heran dengan adanya varian delta di Kudus, mengingat jauh dari pelabuhan maupun bandara.

Belum diketahu apakah memang ada warga Kudus yang pernah kontak dengan saudaranya yang baru pulang dari India atau pernah melakukan pelayaran ke beberapa negara.

"Kudus dianggap sebagai 'tersangka' juga masih tanda tanya. Ini sebetulnya yang jadi tersangka terlebih dahulu siapa, apa memang Kudus yang melonjaknya lebih awal, sehingga tesnya diambil dulu, sedangkan daerah lain belum atau bagaimana?" ujarnya.

Meskipun demikian, kata Hartopo, hal itu tidak perlu dipersoalkan. Fokus utama saat ini adalah upaya penanganan agar lebih maksimal sehingga kasus Covid-19 bisa ditekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper