Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu RI-Jepang Bahas Situasi di Myanmar Melalui Sambungan Telepon

Menlu Jepang dan Menlu RI menekankan pentingnya langkah pembebasan para tahanan politik di Myanmar.
Seorang biksu Buddha memegang tanda berdiri di samping kendaraan lapis baja saat protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Minggu (14/2/2021)./Antara/Reuters-Stringer
Seorang biksu Buddha memegang tanda berdiri di samping kendaraan lapis baja saat protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Minggu (14/2/2021)./Antara/Reuters-Stringer

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu untuk membahas mengenai situasi di Myanmar.

Pembicaraan tersebut dilakukan pada Kamis (10/6) pukul 13:00 WIB dan berlangsung selama kurang lebih 40 menit.

Kedua Menteri Luar Negeri saling bertukar pendapat mengenai situasi di Myanmar, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Jumat (11/6).

Menlu Motegi mengatakan bahwa pemerintah Jepang tetap mendorong upaya Asean, termasuk bantuan terhadap kegiatan Utusan Khusus Asean yang akan dilantik maupun bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

Pada awal pembicaraan, Menlu Motegi menyoroti pentingnya untuk mengimplementasikan "lima konsensus" yang diumumkan pada Pertemuan Pemimpin Asean tentang Myanmar.

Motegi juga telah mengadakan pertukaran pendapat dengan Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Darussalam Erywan Yusof mengenai hasil kunjungannya ke Myanmar.

Dalam percakapan itu, Menlu Retno menjelaskan keterlibatan Indonesia dalam upaya Asean untuk mengatasi krisis di Myanmar.

Menlu Jepang juga menekankan pentingnya langkah pembebasan para tahanan politik di Myanmar.

Menlu Indonesia dan Jepang, menurut keterangan tersebut, menyepakati bahwa kedua negara tetap bekerja sama secara erat untuk menangani masalah Myanmar.

Sebelumnya, para pemimpin negara-negara anggota Asean menyepakati konsensus berisikan lima poin terkait krisis di Myanmar sebagai hasil dari pertemuan di Jakarta pada Sabtu (24/4).

Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.

Kedua, Asean meminta dialog konstruktif mulai dilakukan antara semua pihak yang berkepentingan untuk mencari solusi damai demi kepentingan rakyat Myanmar.

Ketiga, ASEAN sepakat adanya utusan khusus untuk memfasilitasi dialog tersebut dengan bantuan sekretaris jenderal ASEAN.

Keempat, ASEAN sepakat menyediakan bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

Kelima, utusan khusus dan delegasi ASEAN akan berkunjung ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak yang berkepentingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper