Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RSUD Bangkalan Bantah Varian Baru yang Picu Lonjakan Kasus Covid-19

Untuk mengetahui adanya varian baru, perlu dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS). Di Indonesia baru ada 17 laboratorium untuk melakukan WGS.
Varian virus corona B117/istimewa
Varian virus corona B117/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu Bangkalan Nunuk Kristiani membantah dugaan yang menyatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan, Jawa Timur terjadi karena sebaran varian baru Covid-19.

“Sejauh ini belum ada statement itu ada di Bangkalann. Yang dari Inggris itu disampaikan berasal dari PMI, yang berasal dari luar negeri, sudah dilakukan terapi dan isolasi dan sudah negatif 3 kali dan dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya dalam Dialog Produktif KPCPEN, Kamis (10/6/2021).

Belum ada hasil yang pasti terkait penyebab lonjakan kasus yang terjadi di Bangkalan. Nunuk mengatakan apakah virus mutasi atau bukan pun masih dalam penelitian.

“Yang di Bangkalan ini banyak menyebar karena terjadi klaster-klaster keluarga. Ini yang banyak terjadi, jadi tiap keluarga ada yang meninggal 2-3 orang. Ini karena kesadaran protokol masyarakat masih rendah. Pemakaian masker rendah terutama di desa dan kota jadi penyebab terajadinya lonjakan ini,” imbuh Nunuk.

Namun, Nunuk bersyukur karena adanya lonjakan kasus ini, Bangkalan mendapat perhatian cukup besar sehingga penanganan kasus bisa berjalan cepat.

“Kemungkinan besok atau lusa ada kapolri atau panglima ke Bangkalan untuk vaksinasi massal,” jelasnya.

Untuk mengetahui adanya varian baru, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan bahwa perlu dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS). Di Indonesia baru ada 17 laboratorium untuk melakukan WGS.

“Umumnya kita lakukan pengiriman 5 sampel secara acak dengan kriteria khusus misalnya CT nya rendah ke 17 lab tersebut data tersebut dikompilasi dan kita lakukan analisis,” terangnya.

Sejauh ini, berdasarkan 2.000 WGS yang dikumpulkan, sudah ada 65 kasus mutasi di seluruh Indonesia yang diperiksa di 17 lab tersebut.

“Penularan yang terjadi secara masif dan cepat merupakan tolok ukur yang memperlihatkan adanya varian baru. Jadi varian tersebut perlu dideteksi, tapi lebih baik kita anggap varian itu ada daripada kita abai sehingga pendekatan yang lebih intensif bisa kita lakukan,” tegas Dante.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper