Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di dua wilayah di Pulau Jawa yaitu Bangkalan, Jawa Timur dan Kudus, Jawa Tengah.
Menkes mengatakan Kudus sebelumnya hanya menangani sekitar 40 lebih pasien. Namun, dalam satu setengah pekan terakhir melonjak hingga 350 pasien.
Selain itu, kasus di Bangkalan juga mulai mengalami kenaikan drastis dari 10 pasien menjadi 70 pasien dalam periode yang sama.
"Kenaikan yang tinggi ini karena ada peningkatan kasus secara spesifik di klaster ini karena memang Kudus adalah daerah ziarah, sedangkan di Madura banyak pekerja migran Indonesia yang pulang dari negara tetangga," kata Menkes dalam keterangan pers yang ditayangkan di kanal Youtube Setpres, Senin (7/6/2021).
Menkes menyatakan bahwa pihaknya melakukan tiga strategi untuk penanganan Covid-19 di kedua wilayah tersebut.
Pertama, mengurai beban rumah sakit dengan merujuk sejumlah pasien Covid-19 dari Kudus ke Semarang dan dari Bangkalan ke Surabaya. Upaya ini juga diikuti dengan pengiriman dokter tambahan di dua wilayah itu.
"Kapasitas rumah sakit di Semarang dan juga kapasitas rumah sakit di Surabaya itu cukup untuk bisa menerima rujukan dari daerah Kudus dan daerah Bangkalan untuk mengurangi juga tekanan di rumah sakit rumah sakit Kudus dan Bangkalan," ujarnya.
Kedua, Kemenkes meminta Pemerintah Daerah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan secara maksimal dengan penguatan testing tracing dan treatment.
"Saya minta tolong dilaporkan secara lengkap dengan demikian kita bisa melakukan langkah antisipasi kalau kita temui ada yang terkena tracing jangan ditolak kalau misalnya ada terkena [terkonfirmasi] nggak usah khawatir nggak usah takut," tuturnya.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini juga menekankan pentingnya isolasi mandiri bagi pasien Covid-19. Menurutnya, 80 persen penderita dapat sembuh dengan sendirinya. Sebab itu, masyarakat terkonfirmasi cukup melakukan isolasi mandiri sembari menerapkan prokes.
Ketiga, pemerintah menggelontorkan 50.000 dosis vaksin di Kudus dan Bangkalan. Langkah ini diyakini akan mengurangi risiko penularan di masyarakat.