Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-11 bertajuk Kampus Merdeka Vokasi.
Program yang diluncurkan pada Selasa (25/5/2021) itu diharapkan dapat mewujudkan ekosistem pendidikan vokasi yang semakin relevan dengan dunia kerja.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan bahwa salah satu yang menjadi fokus program Kampus Merdeka Vokasi adalah menjadi perluasan program Kampus Merdeka dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti).
“Ini merupakan perluasan dari Kampus Merdeka, kita adopsi dan kita luaskan untuk membuat link and match makin link dan makin match dengan dunia usaha dan dunia industri [DUDI],” ujar Wikan pada konferensi pers, Kamis (27/5/2021).
Beberapa yang akan dilakukan antara lain upgrading D3 menjadi D4 dengan membangun kerja sama antara SMK dengan perguruan tinggi vokasi untuk membuka program studi D2 Fast Track atau jalur cepat.
“Kita mau bikin kelas yang makin link and match, contohnya pengembangan D4 teknik elektro antara universitas dengan PLN, dosennya dari PLN, magangnya di PLN, sampai sertifikasi juga dari PLN. Jadi nanti PLN tidak perlu training ulang, hanya tinggal menyerap tenaga kerja dari perguruan tinggi yang sudah bekerja sama,” jelas Wikan.
Baca Juga
Dia juga berharap dengan link and match yang lebih mendalam, riset yang dilakukan universitas tidak hanya berhenti pada publikasi, atau menjadi produk yang hanya dipajang di workshop.
“Riset boleh, tapi produk ini harus dibawa ke market, jadi risetnya harus dibantu dengan industri sehingga industri juga bisa pakai. Jadi intinya adalah kepuasan pada dunia kerja,” imbuh Wikan.