Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UE Usulkan Penghapusan Batasan Ekspor Vaksin ke WTO

Valdis Dombrovskis, Wakil Presiden Komisi Eropa, mengatakan kepada Parlemen Eropa bahwa akses universal dan adil terhadap vaksin dan perawatan kesehatan harus menjadi prioritas nomor satu komunitas global.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan eksekutif Uni Eropa akan mengajukan proposal kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk meningkatkan kapasitas produksi di negara berkembang dan menggenjot ekspor suntikan. Upaya ini mengikuti proposal pembebasan paten vaksin yang didukung sejumlah negara berkembang di WTO.

Valdis Dombrovskis, Wakil Presiden Komisi Eropa, mengatakan kepada Parlemen Eropa bahwa akses universal dan adil terhadap vaksin dan perawatan kesehatan harus menjadi prioritas nomor satu komunitas global.

Secara khusus ini berarti membatasi penerapan pembatasan ekspor untuk menjaga rantai pasokan tetap terbuka, dan tidak menerapkan pembatasan ekspor ke negara-negara berkembang yang termasuk dalam program bantuan Covax.

Proposal komisi tersebut merupakan tanggapan atas seruan Amerika Serikat untuk membebaskan paten pada vaksin, yang telah ditanggapi dengan skeptis oleh beberapa negara anggota, termasuk Jerman.

Para pemimpin Uni Eropa telah mendesak Presiden Joe Biden untuk mencabut pembatasan ekspor vaksin guna memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang sebelum memulai pembicaraan rumit tentang pembebasan paten.

AS belum membagikan proposal tertulis apa pun sejak pertama kali membuat pengumuman sekitar 10 hari yang lalu, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut. Oleh karena itu, UE telah menjalankan rekomendasi dan akan segera memasukkannya ke WTO.

Dombrovskis mengatakan UE terbuka untuk terlibat secara konstruktif dengan proposal untuk pengabaian hak kekayaan intelektual yang ditargetkan dan dibatasi waktu, tetapi menambahkan bahwa masih perlu waktu untuk meningkatkan produksi di negara-negara berkembang. Sementara itu, blok tersebut berencana meluncurkan inisiatif untuk membantu meningkatkan produksi vaksin di Afrika.

“Negara-negara penghasil vaksin harus siap mengekspor sebagian besar produksi dalam negeri mereka,” kata Dombrovskis, dilansir Bloomberg, Rabu (19/5/2021).

Dombrovskis mengatakan dia mengharapkan semua produsen dan pengembang vaksin membuat janji konkret untuk mendukung peningkatan pasokan ke negara-negara rentan dan berkembang.

Proposal UE ke WTO akan didasarkan pada tiga komponen, yakni meningkatkan perdagangan vaksin dan membatasi pembatasan ekspor, memperluas produksi, dengan bantuan produsen vaksin saat ini, dan tinjauan hak kekayaan intelektual, termasuk kemungkinan lisensi wajib.

“Sementara lisensi sukarela lebih efektif sebagai instrumen untuk memfasilitasi perluasan produksi dan berbagi pengetahuan, lisensi wajib adalah alat yang sangat sah dalam konteks pandemi,” kata Dombrovksis kepada parlemen Eropa.

Dombrovskis mengulangi seruan kepada negara-negara yang memiliki kapasitas dan telah memvaksinasi sebagian besar penduduknya untuk mengikuti contoh UE dan mulai membagikan produksinya dengan negara-negara yang membutuhkan. Dia mencatat bahwa blok tersebut telah mengekspor 50 persen produksinya sekitar lebih dari 200 juta dosis ke 45 negara dan mengirimkan jutaan lagi melalui fasilitas Covax.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper