Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Qantas Airways Tunda Lagi Penerbangan Internasional Hingga Desember

Maskapai yang berbasis di Sydney itu berencana membuka jaringan luar negerinya mulai akhir Desember dari sebelummya pada akhir Oktober.
Pesawat Airbus SAS A380 yang dioperasikan oleh Qantas Airways lepas landas di Bandara Sydney, Australia./Bloomberg.
Pesawat Airbus SAS A380 yang dioperasikan oleh Qantas Airways lepas landas di Bandara Sydney, Australia./Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Qantas Airways Ltd. kembali memundurkan penerbangan internasional karena penundaan program vaksinasi Australia dan indikasi dari pemerintah bahwa mereka akan menutup sebagian besar perbatasan hingga pertengahan 2022.

Maskapai yang berbasis di Sydney itu berencana membuka jaringan luar negerinya mulai akhir Desember dari sebelummya pada akhir Oktober. Ini akan bergantung pada ledakan perjalanan domestik dan potensi gelembung perjalanan udara untuk mendukung pemulihan sementara itu.

Qantas meningkatkan layanan ke Selandia Baru setelah dibukanya gelembung perjalanan dua arah bebas karantina dengan Australia, tetapi rute internasional lainnya tetap ditangguhkan karena dimulainya kembali perjalanan yang lebih luas dirundung oleh penundaan vaksinasi domestik.

Setelah menekan Covid-19, pemerintah Australia memperkirakan sebagian besar vaksinasi akan selesai pada Oktober. Namun, tenggat itu dimundurkan hingga 2022 karena komplikasi terkait dengan dosis AstraZeneca Plc.

“Kami tetap optimistis bahwa gelembung tambahan akan terbuka setelah peluncuran vaksin Australia selesai untuk negara-negara yang pada saat itu berada dalam posisi yang sama, tetapi sulit untuk memprediksi yang mana pada tahap ini,” kata Qantas dilansir Bloomberg, Rabu (12/5/2021).

Saham Qantas turun 3,2 persen menjadi 4,52 dolar Australia pada 11:44 di Sydney, diperdagangkan pada level terendah sejak 1 Februari.

Pemerintah mengatakan bahwa perjalanan internasional diperkirakan akan tetap rendah hingga pertengahan 2022. Menteri Perdagangan Dan Tehan mengatakan pekan lalu perbatasan negara itu mungkin tidak sepenuhnya terbuka hingga akhir 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper