Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Kayu Kremasi, Puluhan Jenazah Pasien Covid-19 Mengapung di Sungai Gangga

India saat ini menyumbang sepertiga kasus kematian global akibat Covid-19 dan fasilitas kesehatan di Negara Bollywood ini pun tak mampu menangani para pasien.
Relawan dan kerabat bersiap untuk mengkremasi jenazah orang yang meninggal akibat penyakit virus corona (COVID-19), di tempat krematorium di desa Giddenahalli di pinggiran Bengaluru, India, Minggu (2/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Samuel Rajkumar/WSJ/sa/am
Relawan dan kerabat bersiap untuk mengkremasi jenazah orang yang meninggal akibat penyakit virus corona (COVID-19), di tempat krematorium di desa Giddenahalli di pinggiran Bengaluru, India, Minggu (2/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Samuel Rajkumar/WSJ/sa/am

Bisnis.com, JAKARTA - Puluhan mayat terdampar di Sungai Gangga, India, setelah negara ini gagal mengimbangi laju kematian dan kremasi sekitar 4.000 orang setiap hari yang diakibatkan oleh virus corona.

Dilansir Channel News Asia pada Selasa (11/5/2021), India saat ini menyumbang sepertiga kasus kematian global akibat Covid-19 dan fasilitas kesehatan di Negara Bollywood ini pun tak mampu menangani para pasien, terlepas dari donasi oksigen dan berbagai alat kesehatan lainnya dari sejumlah negara.

Wilayah pinggiran India tidak hanya menghadapi krisis layanan kesehatan, tetapi juga pasokan kayu yang menipis untuk prosesi kremasi secara Hindu.

Pihak otoritas India mengatakan sedang melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan mayat yang mengambang di Sungai Gangga di dua wilayah negara bagian yang terpisah.

"Saat ini merupakan waktu yang sulit bagi kami untuk mengetahui dari mana jenazah-jenazah tersebut," kata M.P Singh, salah seorang pejabat publik di distrik Ghazipur, Uttar Pradesh.

Sementara itu, seorang warga lokal, menyatakan bahwa penduduk memilih untuk menghanyutkan jenazah di sungai suci Gangga dibandingkan kremasi karena kekurangan kayu untuk kremasi.

Bahkan, di Ibu Kota India New Delhi, banyak jenazah yang meninggal akibat Covid-19 ditelantarkan begitu saja oleh keluarga usai prosesi kremasi. Para relawan pun membersihkan abu dan berdoa untuk para korban pandemi dan menaburkan abu ke sungai di kota suci Haridwar yang jaraknya 180 kilometer.

Gelombang kedua Covid-19 di India telah meningkatkan peringatan untuk melakukan lockdown secara nasional dan mendorong lebih banyak wilayah untuk mengetatkan kebijakan yang telah memukul kegiatan bisnis dan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Channel News Asia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper