Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah video dengan narasi memaksakan mudik viral. Dokter relawan menanggapi bahwa hal tersebut merupakan pola pikir yang salah.
Dalam video yang beredar di media sosial disebutkan bahwa mudik dilarang atau tidak pandemi tetap ada. Dengan tetap mudik, setidaknya mereka bisa bertemu orang tua di kampung halaman tahun ini karena belum tentu bisa bertemu lagi tahun depan.
Dokter Relawan Covid-19 Fajri Addal menjelaskan bahwa ada kesalahan pola pikir pada orang-orang yang ada dalam video tersebut.
Pertama, berbagai studi sudah menyatakan bahwa semakin banyak orang berpindah, virus juga akan makin banyak tersebar.
“Virus enggak bisa dia terbang sendiri, pasti harus ada orang atau benda yang membawa ialah manusia, yang membawa. Semakin banyak orang yang keluar, angka penularan akan semakin meningkat, ini otomatis angka-angka kematian juga akan meningkat,” ungkap dokter Fajri pada Dialog Serba Serbi Covid-19 yang disiarkan di kanal Youtube BNPB, Selasa (11/5/2021).
Artinya, semakin banyak penularan, otomatis angka kematian dan kesakitan yang berat akan bertambah banyak. Angka kesembuhan yang saat ini sudah 91,5 persen akan menurun dan kematian yang masih 2 persen akan terus bertambah.
“Ini harus betul-betul dipahami oleh masyarakat. Pernyataan mudik enggak mudik Covid-19 tetap ada, itu adalah mindset yang sangat salah. Coba dibalik, bahwa kalau, misalnya, kita mudik sekarang, belum tentu nanti kita ketemu orang tua juga tahun depan karena tertular virus saat kita ke kampung halaman,” kata dokter Fajri.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun