Bisnis.com, JAKARTA - Hampir 18.000 perusahaan telah mendaftar ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk turut serta dalam program vaksinasi Gotong Royong.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan bahwa program vaksinasi mandiri tersebut memang sudah ditunggu-tunggu banyak perusahaan.
“Sejak bulan Februari sampai Maret [2021], sudah 17.832 perusahaan yang mendaftar, hampir 8,6 juta peserta [vaksinasi],” kata Shinta dalam sebuah diskusi yang ditayangkan YouTube Kominfo, Kamis (6/5/2021).
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa tujuan Kadin berkontribusi dalam pengananan pandemi Covid-19 melalui vaksinasi Gotong Royong adalah untuk membantu pemerintah mengakselerasi cakupan vaksinasi guna mencapai kekebalan komunal (herd immunity).
Shinta menambahkan, di mata swasta, kebangkitan ekonomi nasional sangat bergantung pada kesuksesan dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Kalau ditanyakan keinginan atau niatan, sudah ada banyak sekali perusahaan yang berminat untuk melakukan dan berpartisipasi [mendukung program vaksinasi],” jelasnya.
Kadin pun kini tinggal menunggu keputusan pemerintah terkait harga dan alokasi vaksin yang bisa dimanfaatkan dalam program vaksinasi Gotong Royong ini.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa vaksinasi gotong royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi risiko penularan Covid-19 dan perusahaan yang sudah mendaftarkan diri di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Dia menyebutkan bahwa jenis industri yang menjadi prioritas adalah industri padat karya atau yang menyerap banyak tenaga kerja manusia.
"Dilaporkan mengenai vaksin gotong royong dan prioritas berbasis zonasi dan juga perusahaan-perusahaan yang daftar di Kadin, dan tentu jenis industri yang diutamakan padat karya," kata Airlangga dalam konferensi pers seperti yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/5/2021).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pekerja asing yang memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS) atau kartu izin tinggal tetap (KITAP) juga bisa menggunakan mekanisme vaksin gotong royong.
Dari sisi regulasi, Kementerian Kesehatan juga tengah mempersiapkan aturan teknis ihwal vaksinasi Gotong Royong dalam bentuk peraturan menteri kesehatan (permenkes).
“Kemudian terkait dengan jenis vaksinnya adalah vaksin Sinopharm yang sudah komit untuk masuk, sejumlah sekitar 7 juta [dosis],” ungkapnya.
Selain itu, vaksin bermerek CanSino juga dikabarkan Airlangga dalam proses negosiasi untuk didatangkan ke Tanah Air.