Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei: 8 dari 10 Warga Korsel Anggap AS Lebih Penting daripada China

Sebanyak 70,7 persen responden mengatakan Korea Selatan membutuhkan AS untuk kemakmuran ekonomi.
Warga Korsel sedang menyeberang di zebra cross di kawasan bisnis pusat kota Seoul, Korsel (15/12/2015)./Reuters-Kim Hong-Ji
Warga Korsel sedang menyeberang di zebra cross di kawasan bisnis pusat kota Seoul, Korsel (15/12/2015)./Reuters-Kim Hong-Ji

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa delapan dari sepuluh warga Korea Selatan percaya Amerika Serikat lebih penting daripada China.

Menurut KBS World, Federasi Industri Korea pada Senin (3/5/2021) merilis hasil survei Mono Research terhadap 1.010 warga Korea Selatan berusia 20 tahun ke atas.

Mereka disurvei mengenai pilihan warga Korea Selatan di tengah konflik antara AS dan China.

Menurut hasil survei tersebut, angka rata-rata rasa ketertarikan atau seberapa baik pandangan warga Korea Selatan terhadap AS tercatat sebesar 6,8 dari angka tertinggi 10.

Angka tersebut hampir dua kali lipat dari 3,5 poin yang didapat China.

Sebanyak 70,7 persen responden mengatakan Korea Selatan membutuhkan AS untuk kemakmuran ekonomi.

Sementara sekitar 75,9 persen mengatakan Seoul perlu menjaga hubungan yang lebih baik dengan Washington untuk perdamaian di Semenanjung Korea.

Angka serupa untuk China adalah 19 persen dan 16 persen secara berturut-turut.

Secara keseluruhan, sekitar 77,7 persen mengatakan AS lebih penting bagi Korea Selatan. Hanya 12,7 persen yang memilih China.

Saat diminta memilih negara mana yang lebih penting bagi Korea Selatan dalam sepuluh tahun ke depan, sekitar 66 persen memilih AS dan 24 persen memilih China.

Hal itu menunjukkan kecenderungan bahwa kesenjangan antara ketertarikan terhadap AS dan China akan berkurang.

Terdapat beberapa alasan responden memilih AS daripada China, di antaranya kesamaan nilai demokrasi liberal dan ekonomi pasar, diikuti dengan alasan aliansi keamanan untuk perdamaian di Semenanjung Korea.

Para responden yang memiliki ketertarikan lebih besar dengan China mengutip peluang untuk kerja sama ekonomi dengan pasar yang besar sebagai alasannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper