Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Bersama IICD dan KAKI Sinergikan Pencegahan Korupsi di Kalangan Bisnis

Kadin ikut dukung pencegahan korupsi di kalangan swasta dengan menjadi bagian koalisi anti korupsi.
rnKetua KPK Firli Bahuri menyampaikan keterangan pers, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (22/4/2021). KPK menetapkan Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan pengacara Maskur Husain sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara terkait penanganan perkara Wali Kota Tanjung Balai Tahun 2020-2021./Antararn
rnKetua KPK Firli Bahuri menyampaikan keterangan pers, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (22/4/2021). KPK menetapkan Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan pengacara Maskur Husain sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara terkait penanganan perkara Wali Kota Tanjung Balai Tahun 2020-2021./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA- Koalisi Anti Korupsi Indonesia (KAKI), Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mengadakan pertemuan dan penandatanganan Letter of Commitment (LoC) sebagai upaya pencegahan korupsi di luar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada  Rabu (28/4/2021).

LoC berisikan komitmen Kadin untuk menjadi bagian dari Advisory Committee KAKI serta dukungan Kadin dalam mensosialisasikan program KAKI kepada perusahaan-perusahaan di bawah naungan Kadin. Dokumen komitmen ditandatangani langsung oleh Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Chairman IICD Sigit Pramono, dan Ketua Advisory Committee KAKI Erry Riyana Hardjapamekas di Kantor Kadin Jakarta.

Hadir pula Direktur Eksekutif IICD Vita Diani Satiadhi, Project Manager KAKI Dina Budi, serta Wakil Pengurus Khusus Pengusaha Berintegritas KADIN sekaligus anggota Advisory Committee KAKI, Susi Rai Azizi.

Dalam pertemuan dibahas beberapa isu terkait dengan peran serta bisnis dalam memberantas dan mengurangi praktik-praktik korupsi yang ada di Indonesia.

KAKI atau Collective Action Coalition against Corruption (CAC) Indonesia merupakan suatu sistem Anti Korupsi yang sederhana yang dapat diadopsi di Indonesia. KAKI merupakan platform bisnis untuk mempersatukan pihak-pihak yang berintegritas dalam menegakkan sistem Anti korupsi secara lebih mudah dan sederhana. Dalam hal ini tugas koalisi KAKI adalah menggalang pihak swasta untuk teguh menjalankan bisnis tanpa korupsi,  menjaga konsistensi dan keberlanjutan agenda pemberantasan korupsi.

Sistem Anti Korupsi ini didasarkan atas keberhasilan CAC Thailand yang telah mengajak lebih dari 1.000 perusahaan di sana untuk berusaha mengurangi korupsi di sektor swasta dalam satu dekade terakhir. Program ini juga didukung oleh Center for International and Private Enterprise (CIPE), organisasi nirlaba berbasis di Washington DC yang juga merupakan afiliasi dari US Chamber of Commerce.

Program KAKI telah diluncurkan pada Agustus tahun lalu, diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto. KAKI telah didukung penuh oleh beberapa asosiasi bisnis terkemuka di Indonesia. Asosiasi-asosiasi bisnis yang telah bergabung dan menjadi bagian dari Advisory Committee KAKI, antara lain Kadin, KNKG, Apindo, AEI, Indonesian Business Links, IICG, serta HIMPI Kota Bandung.

Sebagai organisasi pengusaha yang terbesar di Indonesia, Kadin memiliki peranan penting dalam upaya-upaya pencegahan korupsi di Indonesia melalui program Komunitas Pengusaha Berintegritas (Kupas) dan terutama telah mendukung dan menjadi mitra terpercaya IICD, dimulai dari inisiasi program KAKI hingga akhirnya saat ini bersama-sama membesarkan program ini.

Diharapkan dengan dukungan KADIN yang tidak pernah putus ini, koalisi perusahaan KAKI dapat semakin besar dan perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin sadar akan pentingnya penerapan GCG dan anti-corruption compliance dalam sistem manajemen perusahaan. 

Sigit Pramono menjelaskan IICD merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2000 oleh 10 universitas/sekolah bisnis terkemuka di Indonesia. Visinya adalah melakukan internalisasi praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan standar internasional, dan pengembangan program anti korupsi.

"Kami ditunjuk ICD internasional untuk galang aksi bersama semacam koalisi atas pengalaman mereka melakukan hal yang sama di Thailand. Ternyata tidak mudah, Thailand butuh 10 tahun. Kalau kita baru mulai tahun lalu, pekerjaan kita masih panjang. Tapi harus dimulai," katanya.

Mantan Dirut Bank BNI ini menegaskan, kalau korupsi saat ini persepsinya sudah dilakukan berjamaah, maka menurutnya pencegahannya juga harus dilakukan secara berjamaah. "Kalau kita baca dan dengar korupsi itu terjadi antara penguasa dan pengusaha, keduanya harus diperbaiki," tegas Sigit.

IICD berharap dengan adanya kolaborasi ini persepsi korupsi di Indonesia bisa diperbaiki. "Posisi indeks persepsi kita saat ini sedang menurun. Indonesia dari lima negara Asean yang masuk IICD yang paling rendah. Maka pekerjaan kita banyak sekali," tandasnya.

Ery Riyana yang juga salah satu penggagas KPK mengingatkan bahwa pencegahan korupsi merupakan perjalanan panjang. Bukan cuma 5-10 tahun tapi satu generasi.

"Saya ingat 2001-2002 waktu masih sebagai Eksekutif Transparansi Internasional, sebelum ke KPK, ide seperti ini sudah meluas ke daerah," katanya.

Sebagai komitmen KAKI dalam upaya pencegahan korupsi pihaknya akan berfokus pada pelatihan terhadap pengusaha kelas menengah, meniru keberhasilan Thailand. Menurutnya sejauh ini sudah banyak perusahaan yang bergabung. Puncaknya adalah LoC yang ditandatangani hari ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper