Bisnis.com, SLEMAN — Sejumlah prajurit TNI AL mendatangi Polsek Kalasan, Yogyakarta, Minggu (26/4/2021). Mereka hendak meminta klarifikasi atas komentar negatif terkait tenggelamnya KRI Nanggala-402 oleh salah satu anggota kepolisian berpangkat aipda yang bertugas di sana.
Wakapolda DIY, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso membenarkan kedatangan Danlanal (Kompandan Pangkalan TNI AL) ke Polsek Kalasan. "Kami klarifikasi, kami kasih tahu duduk perkaranya seperti apa,” katanya, mengutip Harian Jogja, Selasa (27/4/2021).
Adapun atas perbuatan aipda berinisial F tersebut, Slamet menuturkan Polda DIY memastikan akan mengambil tindakan tegas. “Akan ada tindakan, bukan hanya kode etik tapi juga kami akan tindak secara pidana karena itu merusak hubungan antara instansi,” ujarnya.
Saat ini kepolisian akan memeriksa kejiwaan F karena ditengarai mengalami depresi. Dia memastikan hubungan Polri dengan TNI AL tetap terjaga baik.
“Tadi Danlanal juga sudah dan Denpom AL juga sudah, Danrem kita sudah koordinasi jadi alhamdulillah mudah-mudahan tetap kondusif lah wilayah kita ya,” kata dia.
Sementara itu Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto, mengatakan F sudah diperiksa secara marathon, mulai dari Propam, Krimsus, hingga kejiwaan. “Karena laporan secara tidak resmi dari tetangganya, kawan-kawannya, bahwa yang bersangkutan pernah depresi beberapa tahun yang lalu, tetapi itu kan nanti harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan kejiwaan, apakah depresi atau tidak,” katanya.
Anggota polisi yang kesehariannya bertugs di Polsek kalasan sebagai staf ini sementara nonaktif dari tugas-tugasnya untuk menjalani pemeriksaan. F bisa dijerat dengan UU ITE jika memang terbukti telah membuat ujaran kebencian.
Seperti diketahui, F menjadi sorotan masyarakat setelah mengomentari sebuah unggahan yang menunjukkan foto awak KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan gugur, pada Minggu (25/4/2021) melalui sebuah akun facebook. Komentarnya menjadi viral setelah ditangkap layar dan diunggah oleh akun Indonesia Soldiers.