Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Enam Kecelakaan Kapal Selam Terburuk dalam Sejarah

Kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 dengan 53 kru hilang kontak di perairan Utara Bali pada Rabu, 21 April 2021, dini hari. Hingga berita ini ditayangkan tim penyelamat masih berjibaku menemukan kapal selam yang hanya bisa bertahan dengan 72 jam cadangan oksigen sejak tenggelam.
Kapal selam KRI Nanggala 402/Antara
Kapal selam KRI Nanggala 402/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kapal selam yang dikenal dalam sejarahnya dengan sebutan Unterseeboot atau U-Boat telah menjadi andalan militer negara untuk menguasai lautan dalam.

Sejak Perang Dunia Kedua, Amerika Serikat, Rusia, China, dan sejumlah negara lain, telah kehilangan kapal selam dan awaknya karena kecelakaan.

Mengoperasikan kapal selam masih sangat berisiko. Bahkan kapal selam nuklir berteknologi tinggi dapat berakhir di dasar laut jika awaknya tidak berhati-hati atau malfungsi teknologi.

Kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 dengan 53 kru hilang kontak di perairan Utara Bali pada Rabu, 21 April 2021, dini hari. Hingga berita ini ditayangkan tim penyelamat masih berjibaku menemukan kapal selam yang hanya bisa bertahan dengan 72 jam cadangan oksigen sejak tenggelam.

Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 menambah daftar insiden kapal selam yang dialami sejumlah negara. Berikut sejumlah insiden kapal selam terburuk, dilansir dari National Interest, 24 April 2021.

Halaman Selanjutnya
ARA San Juan (2017)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper