Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini beberapa negara seperti India, Turki, dan Brasil diketahui tengah berjibaku menangangi lonjakan kasus positif Covid-19. Kenaikan kasus positif di tiga negara tersebut pun otomatis membuat kasus global naik drastis.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pada tingkatan global, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 per 22 April 2021 mencapai 144.430.477 orang, dengan jumlah kematian 3.071.589 orang, dan jumlah kesembuhan 122.605.010 orang.
"Dan perjuangan menghadapi pandemi masih berlangsung di berbagai negara, bahkan beberapa diantaranya semakin kewalahan beberapa bulan terakhir," kata Wiku dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/4/2021).
Lebih lanjut, dia menuturkan India menjadi negara dengan lonjakan kasus positif yang sangat tajam dalam dua bulan terakhir. Sejak pertengahan Februari 2021 hingga kini, kasus yang sebelumnya sekitar 9.000 kasus baru per hari, kini menjadi lebih dari 300.000 kasus atau naik lebih dari 30 kali lipat.
Setali tiga uang, Turki yang berhasil mempertahankan penambahan kasus positif harian di angka 5.000 kasus baru pada Januari 2021 harus kembali bekerja keras setelah kasus positif terus meningkat hingga April menjadi lebih dari 60.000 kasus baru per harinya.
Sedikit berbeda di Brasil, angka kasus positif harian belum menunjukkan perbaikan signifikan dalam 6 bulan terakhir atau sejak Oktober 2020.
Sepanjang periode itu, perkembangan kasus positif berkisar di angka 50.000 - 70.000 kasus positif Covid-19 per harinya.
Mencermati data dari ketiga negara itu, setengah dari total kasus harian global disumbangkan ketiga negara tersebut.
Pada 21 April 2021, terjadi lonjakan kasus baru di tingkat global sebesar 880.000 kasus, dimana 450.000 kasus diantaranya atau lebih dari 50 persen disumbangkan oleh India, Brasil dan Turki.
Wiku menyampaikan bahwa di Indonesia, penambahan kasus harian masih berkisar di angka 4000 - 5000 kasus.
Untuk itu, sambungnya, Indonesia harus berhati-hati dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, agar tidak bernasib sama dengan tiga negara tersebut.
"Dan tentunya sangat berpotensi berujung fatal. Sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, kenaikan di Indonesia akan sangat berpengaruh terhadap kasus global," tuturnya.