Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Vaksin Nusantara, Politisi PAN: Tak Ada Muatan Politik Sedikit Pun

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menjadi salah satu penerima Vaksin Nusantara yang uji penelitiannya digelar di RSPAD Gotot Subroto, Jakarta.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay./Antara
Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menegaskan tidak ada muatan politik dalam dukungan yang ditunjukkan kepada sejumlah legislator terhadap Vaksin Nusantara.

Politisi Partai Amanat Nasional ini pun menjadi salah satu penerima Vaksin Nusantara yang uji penelitiannya digelar di RSPAD Gotot Subroto, Jakarta.

"Kita berani jadi contoh untuk divaksin lebih awal. Saya melihat, para peneliti dan dokter-dokter yang bertugas semuanya ikhlas. Tidak ada muatan politik sedikit pun," jelas Saleh, seperti dikutip dari laman resmi DPR, Jumat (16/4/2021).

Legislator dari daerah pemilihan Sumatera Utara 2 ini menilai momentum pandemi bisa menjadi pintu masuk bagi kedaulatan dan kemandirian Indonesia, terutama bidang kesehatan dan pengobatan.

Apalagi, jelasnya, Vaksin Nusantara merupakan produk dalam negeri yang ternyata sangat diminati. Walau produk vaksin ini masih dalam penelitian, dia menilai antusiame masyarakat untuk divaksin cukup tinggi.

"Minat terhadap vaksin Nusantara ini ternyata sangat tinggi. Terbukti dengan antrean panjang yang ada. Pihak RSPAD membatasi vaksinasi, karena mereka masih fokus pada studi dan penelitian yang dilaksanakan," ujarnya.

Saleh mengaku sudah berdiskusi dengan para peneliti Vaksin Nusantara dan para relawan yang divaksin, sehingga dirinya juga bersedia divaksin. Ketua Fraksi PAN DPR ini melihat Vaksin Nusantara sangat potensial dikembangkan.

Menurutnya, vaksin produk dalam negeri yang antara lain dinisiasi eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tersebut harus mendapat perhatian pemerintah seperti disampaikan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia harus mengutamakan produknya sendiri.

"Kita masih tergantung negara lain. Ketika diembargo, program vaksinasi kita langsung terganggu. Setidaknya, mengganggu jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. Di situ pentingnya kemandirian dan kedaulatan," jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper