Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reshuffle Kabinet Dinilai Belum Urgen di Tengah Pandemi Covid-19

Peneliti dari LIPI itu menilai perombakan kabinet saat ini hanya bertujuan untuk mengakomodir pembentukan Kementerian Investasi dan peleburan Kemendikbud dan Kemenristek semata.
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020)./Antara
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai di tengah kondisi dan situasi pandemi Covid-19 saat ini belum tepat bagi Pesiden Jokowi untuk melakukan evaluasi secara komprehensif hingga reshuffle kabinet.

Hal itu dikatakan Wasisto lantaran semua anggaran di setiap lembaga tengah dipotong dalam rangka pemulihan pandemi. "Jadi fokusnya ke pemotongan anggaran dulu," kata Wasisto, Rabu (14/4/2021).

Pernyataan itu disampaikannya terkait isu perombakan kabinet yang kembali mencuat di bulan Ramadan ini. Pasalnya santer dikabarkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet pada pekan ini.

Peneliti dari Pusat Penelitian Politik LIPI itu menilai, perombakan kabinet saat ini hanya bertujuan untuk mengakomodir pembentukan Kementerian Investasi dan peleburan Kemendikbud dan Kemenristek semata.

"Rehabilitasi ekonomi dengan adanya Kementerian Investasi dan juga tujuan terselenggaranya kegiatan riset murni yang terlepas dari urusan birokrasi lewat adanya Badan Riset Inovasi Nasional," kata Wasisto.

Terkait jabatan itu, Wasisto menambahkan secara khusus agar figur yang cocok dan tepat guna mengisi pos di Kemendikbud dan Kemenristek. Figur itu, ujarnya, adalah sosok yang pernah setidaknya menjadi pejabat di kampus atau seorang manajer riset dan kepala pusat studi tertentu.

"Yang mengerti bagaimana mengkomunikasikan, menyinergiskan hasil riset dan pendidikan kepada publik atau lebih tepatnya akademisi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper