Bisnis.com, JAKARTA — Kantor Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi mengatakan bahwa mereka hanya mengizinkan 150.000 jemaah untuk melakukan umrah atau salat di Masjidil Haram setiap harinya selama Ramadan.
Hal ini sebagai bagian dari rencana mereka untuk meningkatkan kapasitas operasional.
"[Sebanyak] 100.000 jemaah akan diizinkan untuk salat di Masjidil Haram dan 50.000 jemaah akan diizinkan untuk melakukan umrah," bunyi keterangan resmi dikutip dari Arab News, Kamis (8/4/2021).
Abdulrahman Al-Sudais, Presiden Dua Masjid Suci, mengatakan bahwa vaksiansi Covid-19 merupakan syarat untuk memasuki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah.
Menteri Urusan Islam Arab Saudi Abdullatif Al-Asheikh telah mengeluarkan arahan dan tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran virus corona selama Ramadan pada Selasa (6/4/2021).
Dalam arahan ini, sahur dan itikaf di dalam masjid selama Ramadan akan ditangguhkan, sedangkan jumlah lokasi salat Idulfitri akan ditambah.
Al-Asheikh mengatakan bahwa hal-hal terkait penyelenggaraan salat tarawih dan ibadah malam di masjid akan diumumkan kemudian.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdel Fattah Mashat mengatakan bahwa orang yang ingin melakukan umrah selama Ramadan harus mengajukan aplikasi izin melalui aplikasi Tawakkalna, bukan aplikasi Eatmarna. Akan ada pembaruan dalam beberapa hari mendatang yang berkaitan dengan pemberian izin.
Izin akan dibagikan setiap pekan selama Ramadan untuk para peziarah dan orang-orang yang ingin salat di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi.