Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Inggris akan menghabiskan 43 juta pound atau US$59 juta (Rp849,6 miliar) untuk membantu penyelesaian dan asimilasi warga Hong Kong yang tiba di bawah rute imigrasi baru setelah China menerapkan aturan keamanan besar-besaran atas bekas koloni Inggris itu tahun lalu.
Uang itu akan mendanai 12 pusat penyambutan untuk membantu orang mengakses perumahan, pendidikan dan pekerjaan, kata pemerintah. Sekolah juga akan menerima sumber daya untuk mengajar siswanya tentang hubungan bersejarah Inggris Raya dengan Hong Kong.
Inggris menanggapi Undang-Undang Keamanan Nasional China dengan menawarkan jalur menuju kewarganegaraan Inggris bagi penduduk yang memenuhi syarat, dan pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson mengharapkan ratusan ribu orang akan mengambil visa Nasional Inggris (Luar Negeri) yang baru. Dalam tiga bulan hingga Maret, 27.000 orang telah melamar untuk melakukan imigrasi ke Hong Kong.
Baca Juga
Beijing mengatakan undang-undang barunya dirancang untuk membawa Hong Kong sejalan dengan China daratan dan menekan hasutan dan terorisme. Pemerintah Inggris menghadapi kritik karena terlalu lambat memberikan bantuan kepada orang-orang yang datang dari Hong Kong.
“Program ini akan memastikan pemegang status Nasional Inggris [Luar Negeri] dan keluarga mereka memiliki awal yang terbaik segera setelah mereka tiba, dan dukungan untuk membantu mereka menemukan rumah, sekolah untuk anak-anak mereka, kesempatan dan kemakmuran,” kata Sekretaris Komunitas Robert Jenrick, seperti dikutip dari Bloomberg.