Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat mengisyaratkan tidak akan mengesampingkan kemungkinan untuk melakukan pembahasan dengan para sekutu mengenai boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Penyataan itu disampaikan di tengah keretakan hubungan AS yang makin meluas dengan China terkait isu Hak Asasi Manusia (HAM) di Kawasan Otonomi Uygur Xinjiang.
AS telah menuduh Pemerintah China melakukan genosida terhadap etnik minoritas. walau China membantah tuduhan tersebut.
Dilansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) Rabu (7/4/2021), Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price merespons pertanyaan mengenai Olimpiade Beijing dalam sebuah konferensi pers, Selasa (6/4/2021) waktu setempat.
Price mengatakan AS memutuskan untuk terlibat dalam konsultasi dengan negara-negara mitra dan sekutu di seluruh dunia. Ia menekankan bahwa mengajak serta para mitra dan sekutu akan lebih memiliki pengaruh terhadap Beijing.
Saat ditanya apakah AS berkonsultasi dengan sekutu mengenai rencana bersama untuk memboikot ajang olahraga tersebut, Price berkata, “Itu sesuatu yang pasti kami ingin diskusikan.”
AS dan sejumlah sekutunya, termasuk Uni Eropa telah menerapkan sanksi terhadap para pejabat China atas tuduhan pelanggaran HAM di Xinjiang.