Bisnis.com, JAKARTA – Para tokoh lintas agama di Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap perihal serangan teroris yang muncul sepekan terakhir.
Dikutip dari keterangan resmi, Jumat (3/4/2021), Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB), MUI Pusat dan para tokoh lintas agama menegaskan, bahwa terorisme bukan jalan kejihadan melainkan kejahatan.
Dalam keterangan tertulis, 11 tokoh lintas agama menyebut, bahwa di tengah Bangsa Indonesia berjuang melawan Covid-19, kelompok teroris berulah kembali. Mereka melakukan peledakan di depan Gereja Katedral Makassar, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Menyusul ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, teroris wanita berinisial ZA menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021).
“Persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah insaniyah) dan persaudaraan sesama warga negara (ukhuwah wathaniyah) yang kita bangun bersama telah dikoyak oleh oknum yang merasa paling benar dalam menjalankan ajaran agama,” tulis pernyataan itu.
Komisi Kerukunan Antarumat Beragama (KAUB) MUI Pusat bersama para tokoh lintas agama selalu mengajak dan mendorong terciptanya kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
“Bagi kami, tindakan terorisme bukan hanya bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan, melainkan juga bisa menghancurkan peradaban Indonesia dan peradaban dunia. Setelah dicermati secara seksama, maka kami (para tokoh lintas agama) mengecam keras tindakan terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar.”
Oleh sebab itu, kami menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mengutuk dan mengecam keras peristiwa teror bom di Gereja Katedral Makassar.
2. Terorisme tak dapat dibenarkan sekalipun diacukan pada argumentasi teologis[1]keagamaan. Terorisme bukan jalan ke-jihad-an melainkan sebuah kejahatan. Karena itu, aparat keamanan dan para penegak hukum tak perlu ragu untuk menindak pelaku terorisme.
3. Mengimbau seluruh masyarakat Indonesia termasuk umat beragama untuk tenang, tidak panik, dan tidak takut. Kuatkan semangat kerukunan, persaudaraan dan persatuan antar-umat beragama dengan tetap waspada pada upaya adu-domba yang mengarah kepada kebencian antar-umat beragama.
4. Mendukung dan mendorong pemerintah dan aparat keamanan untuk segera mengungkap pelaku teror dan melumpuhkan jaringan terorisme di Indonesia agar kejadian serupa tak terjadi pada masa-masa yang akan datang.
Para tokoh lintas agama yang membuat pernyataan itu adalah:
1. KH. Dr. Yusnar Yusuf (Ketua MUI Pusat)
2. KH. Abdu Manan A. Ghani (Wasekjen MUI Pusat)
3. Pdt. Gomar Gultom, M.Th (Ketum PGI)
4. Pdt. Dr. Albertus Patty MA M.ST (Gereja Kristen Indonesia)
5. Romo Antonius Benny Susetyo (Rohaniawan Katolik)
6. Romo Agustinus Heri Wibowo (Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI)
7. KRHT P Astono Chandra Dana S.E., MM, MBA (Rohaniawan Hindu/Ketua
Parisada Hindu Dharma Indonesia [PHDI] Pusat)
8. MPU. Suhadi Sendjaja (Ketua Umum Parisadha Budha Dharma Niciren
Syosyu Indonesia [NSI])
9. Ws. Liem Lilianny Lontoh, S.E., M.Ag. (Ketua Hubungan Antar Lembaga dan
Lintas Agama MATAKIN
10. Dr. KH. Abdul Moqsith Ghazali, M.Ag (Ketua Komisi Kerukunan Antar Umat
Beragama MUI Pusat)
11. Dr. H.M. Zainuddin Daulay, M.Hum (Sekretaris Komisi Kerukunan Antar Umat
Beragama MUI Pusat