Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menag Yaqut Duga Aksi Bom di Katedral Makassar Tidak Dilakukan Sendiri

Menag Gus Yaqut meminta aparat berwenang segera mengungkap latarbelakang aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis malam (24/12), meninjau perayaan Natal di GPIB Immanuel atau yang dikenal dengan Gereja Blenduk di Kota Lama, Semarang./ Kemenagrn
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis malam (24/12), meninjau perayaan Natal di GPIB Immanuel atau yang dikenal dengan Gereja Blenduk di Kota Lama, Semarang./ Kemenagrn

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memperkirakan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) tidak dilakukan sendiri.

Dia yang akrab disapa Gus Yaqut tersebut mengatakan acapkali kasus bom bunuh diri digerakkan oleh jaringan tertentu. Mereka kata Menag bekerja dalam senyap dan direncanakan dengan rapi.

“Aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu (28/3/2021).

Dia berharap kepolisian dan aparat berwenang segera mengungkap latarbelakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah umat Kristiani tersebut. Di sisi lain, Polisi kata dia perlu meningkatkan keamanan di tempat ibadah.

“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” terangnya.

Yaqut Cholil juga mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat. Menurut Menag, agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan.

Sebab lanjutnya, kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak. Kekerasan ini pulalah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik.

Menteri Agama mengutuk aksi pengeboman yang terjadi di kompleks Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Dia menilai aksi ini sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup masyarakat.

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper