Bisnis.com, JAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi sembilan kali meluncurkan guguran lava pijar sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB pada Selasa (23/3/2021).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum satu kilometer ke arah barat daya.
Menurutnya, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 40 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-25 milimeter (mm) selama 11-63 detik. Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Merapi selama periode pengamatan.
Pada Senin (22/3/2021) malam dari pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi juga sembilan kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya. Jarak luncur guguran lava pijarnya maksimum 900 meter.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Baca Juga
Kemarin, Senin (22/3/2021), berdasarkan data yang dihimpun BPPTKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran (APG) sebanyak dua kali.
Dalam keterangan resminya, BNPB melaporkan bahwa luncuran APG itu mencapai jarak maksimal hingga 1.500 meter mengarah ke barat daya pada. Awan panas guguran yang pertama terjadi pada pukul 02.03 WIB dengan amplitudo 40 milimeter selama 134 detik dan estimasi jarak luncur 1.300 meter.
Kemudian yang kedua tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 milimeter selama 150 detik dan estimasi jarak luncur sejauh 1.500 meter pada pukul 05.11 WIB.
"Dari segi meteorologi yang dipantau sejak pukul 00.00-06.00 WIB dapat dilaporkan cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur," demikian tertulis pada laman resmi BNPB.