Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejam! Kelompok Bersenjata Bantai 58 Orang Warga

Orang-orang ini dengan kejam mengeksekusi penumpang yang menjadi sasaran mereka dan menyerang desa. Mereka membunuh orang dan membakar lumbung.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Aksi kejam dilakukan kelompok bersenjata di barat daya Nigeria. Mereka menewaskan sedikitnya 58 orang yang kembali dari pasar dan menyerang desa terdekat.

Para penyerang mencegat empat kendaraan yang mengangkut penumpang dari pasar ke desa Chinagoder dan Darey Dey, ujar pernyataan pemerintah seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (17/3/2021).

"Orang-orang ini kemudian dengan berani dan kejam mengeksekusi penumpang yang menjadi sasaran mereka dan menyerang desa Darey Dey. Mereka membunuh orang dan membakar lumbung," ujar  pernyataan itu.

Belum ada klaim tanggung jawab langsung atas pembantaian hari Senin itu.

Kekerasan menjadi bagian dari krisis keamanan yang lebih luas di wilayah Sahel Afrika Barat. Banyak serangan terkonsentrasi di perbatasan Nigeria, Mali dan Burkina Faso.

Tidak hanya kelompok bersenjata yang aktif di wilayah Tillaberi, serangan kontraterorisme terhadap mereka justru membantu memunculkan milisi etnis, kata para analis.

Pihak pemerintah menyebutkan serangan yang dilakukan pada Senin waktu setempat itu terjadi di wilayah Tillabery, dekat dengan perbatasan Mali dan Burkina Faso.

Wilayah itu mengalami serangan yang semakin mematikan oleh kelompok bersenjata yang aktif di seluruh wilayah yang terkait dengan ISIS dan al-Qaeda.

Sebelumnya tujuh pejabat pemilihan umum tewas dalam ledakan ranjau darat setelah pemimpin oposisi Nigeria menuduh telah terjadi kecurangan pemilu.

Pengumuman atas serangan keji itu dibacakan di televisi pemerintah Nigeria, Selasa (16/3/2021) malam oleh juru bicara pemerintah Abdourahmane Zakaria. Ia menyampaikan tiga hari berkabung nasional untuk para korban.

Pembunuhan massal itu menunjukkan tantangan keamanan besar yang dihadapi presiden baru Nigeria, Mohamed Bazoum.

Bazoum memenangkan pemilu pada akhir Februari untuk menggantikan Mahamadou Issoufou.

Pada 2 Januari lalu kelompok bersenjata juga melakukan penyerangan yang menewaskan sedikitnya 100 warga sipil.

Penyerangan itu terjadi di dua desa di Tillabery, salah satu episode paling mematikan dalam sejarah negara itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Aljazeera.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper