Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) 8 - 14 Maret mulai menunjukkan tren penurunan kasus positif dibandingkan pekan sebelumnya.
Dia menuturkan bahwa angka positivity rate pekan ini menjadi 13,47 persen atau turun dibandingkan pekan sebelumnya 18,22 persen. Kondisi ini disebut memberikan optimisme bahwa PPKM mikro di Jawa - Bali cukup efektif.
“Selama penerapan PPKM Mikro dari 8-14 Maret, terjadi tren penurunan kasus positif Covid-19 dibanding pekan sebelumnya,” tulisnya di Twitter, Selasa (16/3/2021).
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah berencana memperluas PPKM mikro di sejumlah provinsi di luar Jawa - Bali.
Selama penerapan PPKM Mikro dari 8-14 Maret, terjadi tren penurunan kasus positif Covid-19 dibanding pekan sebelumnya. Angka positif rate dari yang sebelumnya 18,22% sekarang menjadi 13,47%. Hal ini memberikan optimisme bahwa penerapan PPKM Mikro di Jawa-Bali cukup efektif.
— Airlangga Hartarto (@airlangga_hrt) March 16, 2021
Sementara itu, Airlangga menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo menginginkan 70 juta vaksin tersalurkan kepada masyarakat. Angka ini jauh dari target melihat realisasi vaksinasi dosis pertama baru 4,46 juta dosis dan dosis kedua diterima 1,76 orang.
“Saat ini vaksinansi sudah masuk ke gelombang kedua dimana ditujukan kepada kelompok penduduk lansia dan pelayan publik dengan estimasi 38 juta penduduk di seluruh provinsi di Indonesia,” terangnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Airlangga menyebut bahwa Presiden meminta agar vaksin yang digunakan harus sesuai dengan kaidah-kaidah dan prosedur keilmuan untuk menjamin keamanan bagi pemerintah.
Pemerintah juga terus menjalin koordinasi dengan BPOM dalam mengkaji keamanan dvaksin. Dia meyakini PPKM mikro dan percepatan vaksinasi akan memberi dampak signifikan dalam penanganan Covid-19.
Sementara itu, kasus konfirmasi Covid-19 bertambah 5.414 orang menjadi 1.430.458 pasien pada Selasa (16/3/2021). Selain itu, 7.716 orang sembuh menjadi 1.257.663 orang serta kasus meninggal naik 180 menjadi 38.753 orang.