Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semenanjung Korea Memanas, AS dan Korsel Gelar Latihan Militer Bersama

Sumber militer Korea Selatan menyatakan latihan dimulai Senin (8/3/2021). Ini merupakan latihan bersama yang pertama digelar sejak Presiden AS Joe Biden menjabat dan akan berlangsung hingga 18 Maret.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada upacara penyambutan di KTT antar-Korea di desa gencatan senjata Panmunjom, dalam bingkai ini masih diambil dari video, Korea Selatan pada tanggal 27 April 2018./Reuters
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada upacara penyambutan di KTT antar-Korea di desa gencatan senjata Panmunjom, dalam bingkai ini masih diambil dari video, Korea Selatan pada tanggal 27 April 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan militer bersama untuk skenario darurat di Semenanjung Korea.

Mengutip dari Nippon Hoso Kyokai (NHK), sumber militer Korea Selatan menyatakan latihan dimulai Senin (8/3/2021). Ini merupakan latihan bersama yang pertama digelar sejak Presiden AS Joe Biden menjabat dan akan berlangsung hingga 18 Maret.

Kedua negara berencana untuk memastikan koordinasi melalui simulasi komputer. Sumber ini juga menyatakan bahwa skala latihan ini diperkecil dengan mempertimbangkan dampak pandemi virus korona.

Latihan tahunan di musim semi sebelumnya melibatkan pasukan dari kedua negara dengan berlatih di lapangan. Namun, latihan di lapangan tersebut dihentikan sejak 2019 menyusul pertemuan puncak AS-Korea Utara. Hal itu menimbulkan kekhawatiran atas kesiapan pasukan.

Korea Utara terus mengecam latihan bersama ini. Pada Januari, pemimpin negara itu, Kim Jong Un, menuduh Korea Selatan berulang kali mengabaikan peringatannya untuk menghentikan latihan tersebut.

Di sisi lain, Korea Selatan menyatakan akan meningkatkan kontribusi pendanaan pada tentara AS yang ditempatkan negara tersebut lewat sebuah kesepakatan bersama. Sejauh ini, diketahui terdapat 28.500 tentara AS di Korea Selatan dengan biaya sebesar US$920 juta setiap tahunnya yang dibayarkan ke Pemerintah AS.

Kementerian Luar Negeri AS sebelumnya, pada Minggu (7/3/2021), menyatakan bahwa Washington dan Seoul sedang berupaya mengurangi gangguan dalam hubungan dua negara.

Kesepakatan ini menggambarkan komitmen Pemerintah Joe Biden yang menghidupkan kembali dan memodernisasi demokrasi kedua sekutu sehingga bisa memajukan keamanan dan kemakmuran kedua negara.

Kesepakatan yang diberi nama ‘Kesepakatan Kebijakan Khusus’ akan menggantikan kesepakatan sebelumnya yang sudah berakhir pada 2019 lalu.

Dalam kesepakatan baru itu, tercantum pula negosiasi untuk meningkatkan dukungan Korea Selatan sebagai tuan rumah bagi tentara AS. Namun tidak dijelaskan lebih detail negosiasi yang dimaksud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper