Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Italia Mario Draghi tengah mempertimbangkan pembatasan yang lebih ketat, termasuk menjadikan seluruh negara zona merah berisiko tinggi setidaknya selama akhir pekan untuk melawan lonjakan kasus virus Corona.
"Gelombang kedua tidak pernah berhenti, kami melihat kenaikan yang sangat kuat karena variannya, yang membuat kami mengambil tindakan yang semakin ketat," kata Menteri Kesehatan Roberto Speranza dilansir Bloomberg, Minggu (7/3/2021).
Speranza mengatakan pemerintah tidak menutup kemungkinan mengubah seluruh Italia menjadi zona merah setidaknya di akhir pekan dan menerapkan jam malam yang lebih ketat.
Italia menerapkan sistem tiga tingkat yang mengklasifikasikan wilayah berdasarkan risiko rendah, menengah, dan tinggi berdasarkan jumlah kasus.
Sistem tersebut melibatkan penutupan bar dan restoran, dan pembatasan ketat pada pergerakan orang yang melarang mereka meninggalkan kota. Beberapa daerah sudah menutup sekolah dengan varian yang lebih cepat menyebar di kalangan anak muda.
Di antara langkah-langkah yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah, panel ahli medis dan sains secara otomatis mengubah daerah menjadi zona merah jika ambang batas 250 kasus mingguan per 100.000 penduduk dilampaui, dan menutup pusat perbelanjaan selama seminggu.
Tindakan yang mungkin dilakukan mulai pertengahan Maret itu termasuk membuat seluruh negara menjadi zona merah selama tiga atau empat minggu.
Draghi, mantan kepala Bank Sentral Eropa, telah menjadikan upaya vaksinasi sebagai prioritas bagi pemerinta untuk memperlambat penularan dan memulai kembali ekonomi yang berkontraksi 8,9 persen tahun lalu.
Pemerintah sedang bekerja untuk memprioritaskan suntikan pertama daripada menahan dosis untuk suntikan kedua, serta merekrut angkatan bersenjata, relawan perlindungan sipil, dan dokter keluarga untuk membantu memberantas perbedaan kecepatan vaksinasi antar daerah.
Varian Covid-19 dari Inggris kini mendominasi kasus di negara itu hingga terjadi peningkatan yang menyentuh level tertinggi dal dua bulan.
Italia melaporkan 23.641 kasus virus baru pada Sabtu (6/3) kemarin, dan negara itu sejauh ini telah memberikan 5,29 juta dosis vaksin, dengan 2,7 persen dari populasinya telah divaksinasi penuh.