Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sah! AS Beri Izin untuk Vaksin Covid-19 Dosis Tunggal dari Johnson & Johnson

Vaksin Janssen dari Johnson & Johnson (J&J) adalah vaksin ketiga diotorisasi di Amerika Serikat, setelah vaksin dari Pfizer/BioNTech dan Moderna. Kedua vaksi terakhir memerlukan dua dosis.
Vaksin Johnson and johnson
Vaksin Johnson and johnson

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akhirnya mengesahkan vaksin Covid-19 dosis tunggal Johnson & Johnson pada Sabtu (28/2/2021).

Dengan pengesahan ini, maka jutaan lebih orang Amerika untuk divaksinasi dalam beberapa minggu mendatang. Johnson & Johnson juga menyiapkan vaksin untuk persetujuan tambahan di seluruh dunia.

Vaksin Janssen dari Johnson & Johnson (J&J) adalah vaksin ketiga diotorisasi di Amerika Serikat, setelah vaksin dari Pfizer/BioNTech dan Moderna. Kedua vaksi terakhir memerlukan dua dosis.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan otorisasi penggunaan darurat vaksin Johnson & Johnson untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas setelah persetujuan dengan suara bulat pada Jumat oleh panel ahli dari luar badan tersebut.

Pengiriman vaksin ke lokasi vaksinasi diharapkan dimulai Minggu atau Senin depan.

Presiden Joe Biden memuji langkah itu tetapi memperingatkan orang Amerika agar tidak merayakannya terlalu cepat.

"Keadaan masih cenderung menjadi lebih buruk lagi karena varian baru menyebar," katanya dalam sebuah pernyataan, mengimbau orang-orang untuk terus mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak sosial.

"Ada cahaya di ujung terowongan, tapi kita tidak boleh lengah sekarang atau berasumsi bahwa kemenangan tidak bisa dihindari," katanya.

Baik vaksin Pfizer dan Moderna, yang didasarkan pada teknologi messenger RNA baru, menunjukkan tingkat kemanjuran yang lebih tinggi dalam uji coba penting yang menggunakan dua dosis dibandingkan vaksin sekali pakai Johnson & Johnson.

Namun, perbandingan langsung sulit karena uji coba memiliki tujuan yang berbeda dan J&J dilakukan saat varian baru virus yang lebih menular beredar.

"Kami percaya bahwa orang harus menggunakan vaksin yang dapat mereka akses," kata pelaksana tugas komisaris FDA, Dr. Janet Woodcock setelah otorisasi, mencatat bahwa tiga vaksin belum dipelajari secara langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper