Bisnis.com, JAKARTA - Penjara di Ekuador dalam keadaan siaga tinggi setelah lebih dari 50 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam kerusuhan yang terjadi di tiga penjara negara tersebut.
Menurut pihak kepolisian, kerusuhan meletus di penjara yang terletak di tiga kota yakni Guayaquil, Cuenca, dan Latacunga. Menurut pejabat setempat, insiden ekerasan itu disebabkan oleh perselisihan antara geng-geng yang bersaing di dalam penjara.
Sementara itu, media lokal melaporkan bahwa para narapidana dibunuh dengan senjata dan pisau sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Rabu (24/2/2021).
Komandan Jenderal polisi Patricio Carrillo mengatakan di Twitter bahwa pasukan keamanan tambahan telah dikirim ke penjara untuk mengendalikan situasi. Carrillo mengatakan kerusuhan itu melibatkan tahanan keamanan kelas tinggi.
"Semua penjara saat ini memiliki pembatasan dan kontrol," tulis Carrillo seperti dikutip Aljazeera.com.
Kerusuhan dilaporkan meletus Sejak Senin (21/2/2021) malam, setelah tahanan menyandera sipir penjara. Media lokal melaporkan bahwa beberapa ambulans terlihat meninggalkan penjara, dan ketika berita kerusuhan dipublikasikan, puluhan kerabat narapidana berkumpul di luar penjara untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi.
Baca Juga
Dalam sebuah Tweet, Presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan geng telah melakukan, "tindakan kekerasan secara bersamaan di beberapa penjara di negara itu." Dia kemudian berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Patricio Pazmino Castillo dan pihak kepolisian untuk mendapatkan kembali kendali atas penjara.
Kerusuhan di penjara dan perselisihan antara geng-geng sering terjadi di Ekuador. Lima narapidana tewas dalam perkelahian di sebuah penjara di Latacunga pada Desember tahun lalu.