Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Libya Fathi Bashagha selamat dari upaya pembunuhan setelah iring-iringan mobilnya diserang kelompok bersenjata di luar Ibu Kota Tripoli.
Fathi Bashagha baru saja menyelesaikan pertemuan dengan pimpinan perusahaan minyak nasional dan kembali ke Tripoli ketika konvoinya diserang oleh orang-orang bersenjata tak dikenal. Tripoli merupakan tempat kedudukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional.
Pria berusia 58 tahun itu lolos tanpa cedera, menurut sebuah sumber seperti dikutip Aljazeera.com, Senin (22/2/2021). Seorang penyerang tewas dalam serangan itu, sementara itu dua lainnya ditangkap.
Bashagha dalam beberapa bulan terakhir memicu kemarahan beberapa kelompok bersenjata di Tripoli setelah mengumumkan rencana untuk mendemobilisasi milisi dan mengintegrasikan kembali mereka ke dalam aparat keamanan formal.
Libya terperosok ke dalam konflik sejak pemberontakan yang didukung NATO tahun 2011 melawan penguasa lama Muammar Gaddafi.
Negara Afrika Utara penghasil minyak itu terpecah antara GNA dan pemerintahan tandingan di timur. Keduanya didukung oleh berbagai aktor lokal dan internasional.
Baca Juga
Bashagha, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri GNA, dan diakui PBB sejak Oktober 2018, dipandang sebagai favorit untuk menggantikan pimpinan terakhir, Fayez al-Sarraj.
Posisi itu akhirnya jatuh ke tangan Abdul Hamid Dbeibah, seorang pengusaha berusia 61 tahun dari Misrata yang terpilih sebagai perdana menteri oleh delegasi Libya dari kedua belah pihak pada pembicaraan damai yang ditengahi PBB di Jenewa bulan lalu.
Pemerintah sementara yang baru ditugaskan untuk memimpin negara dan melaksanakan pemilu melalui pada bulan Desember tahun ini.