Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membentuk jaringan Whole Genome Sequence (WGS) Covid-19 dalam negeri.
Langkah itu diambil setelah disinyalir mutasi Covid-19 sudah berada di Indonesia.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menerangkan jaringan WGS itu dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas penyelidikan genetik virus yang ada di Indonesia.
“Strateginya untuk meningkatkan kapasitas peruntunan [sequencing], jika saya melaporkan telah mengirimkan lebih dari 400 WGS ke GISAID itu sudah meningkat signifikan jika dibandingkan bulan lalu yang sebanyak 330 WGS,” kata Bambang dalam diskusi daring Genomic Surveilance, Mutation and Vaccine pada Senin (15/2/2021).
Dengan demikian, menurut dia, dalam hitungan bulan pihaknya telah berhasil meningkatkan kemampuan WGS dalam negeri mencapai 416 tipe virus atau clade per 14 Februari 2021.
“Yang kedua melakukan genotyping analysis untuk memilah varian tertentu dari mutasi virus. Jika sekarang kita konsen pada 3 varian yakni dari Inggris, Afrika Selatan dan Brasil karena kita tahu itu bisa lebih berbahaya dan infeksius,” tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mensinyalir telah terjadi mutasi Covid-19 di Indonesia.
Dugaan itu berasal dari 416 Whole Genome Sequence (WGS) virus SARS-CoV-2 yang berasal dari Indonesia yang telah dikirimkan ke GISAID untuk diteliti data genetik virus tersebut. Dari jumlah WGS yang telah dikirimkan, 392 WGS telah diidentifikasi genetiknya per 14 Februari 2021.
Bambang menerangkan clade atau tipe genetik Covid-19 terbanyak yang ditemukan di Indonesia adalah GH sebanyak 231 atau sekitar 59 persen dari keseluruhan WGS yang telah diidentifikasi. Selanjutnya, tipe genetik Covid-19 terbesar kedua adalah GR yang mencapai 74 atau sebesar 19 persen dari WGS yang rampung diidentifikasi.
“Dua clade yang mendominasi WGS di Indonesia itu berarti sudah ada dalam tanda kutip mutasi terkait strain virus baru Covid-19 di Indonesia,” kata Bambang dalam diskusi daring Genomic Surveilance, Mutation and Vaccine pada Senin (15/2/2021).
Berdasarkan distribusinya, Bambang menerangkan, mutasi itu disinyalir telah bertransmisi di provinsi dengan kasus infeksi Covid-19 terbesar. Misalkan, dia mencontohkan, wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Tetapi kita juga perlu diversifikasi untuk memastikan kita dapat mengetahui dengan baik apa yang terjadi dengan mutasi Covid-19 tersebut,” tuturnya.