Bisnis.com, JAKARTA - Hoaks terkait vaksin Covid-19 tak hanya terjadi di Indonesia. Di belahan lain dunia, penyesatan informasi dan jenis hoaks lainnya bisa terjadi.
Salah satunya penyesatan informasi atau disinformasi yang menggiring pada opini bahwa penyuntikan vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kejang dan sesak napas.
"Beredar sebuah video dengan klaim seorang wanita Korea Selatan yang disebut mengalami efek kejang dan sesak nafas hebat setelah mendapat vaksinasi COvid-19," tulis Kominfo dalam rekap isu Covid periode Jumat (12/2/2021) pukul 06.00 WIB hingga Sabtu (13/2/2021) pukul 06.00 WIB.
Mengutip AFP, Kominfo menyebutkan klaim bahwa wanita dalam video tersebut mengalami efek samping dari vaksin Covid-19.
Betulkah demikian? Kominfo menegaskan klaim tersebut keliru.
"Faktanya, video serupa diketahui pernah diunggah di YouTube pada 21 Maret 2015, jauh sebelum adanya pandemi Corona," tulis Kominfo.
Baca Juga
Sementara itu, dalam Radio Free Europe, wanita di video itu disebut merupakan seorang warga Kazakhstan yang dirawat setelah diberikan vaksinasi campak.
Meski begitu, otoritas setempat menegaskan tidak ada hubungan vaksin campak dengan yang dialami oleh wanita tersebut.
Jadi, kalau tiba-tiba mendapat kiriman video tersebut dengan narasi dampak vaksin menyebabkan kejang dan sesak napas, kini Anda bisa menimbangnya apakah video itu valid atas disinformasi belaka.
Sambil tetap menjaga kewarasan agar tidak mudah termakan beragam bentuk hoaks, mari tetap menjalankan protokol kesehatan.
Jangan lupa untuk selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, serta menjaga jarak.
Jika terpaksa ke luar rumah, upayakan untuk selalu menghindari kerumununan. Juga jangan lupa menghindari mobilitas dan interaksi yang tidak perlu.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun