Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahli: Rayakan Imlek di Rumah Saja dan Perketat Protokol Kesehatan

Selama hampir setahun pandemi Covid-19, liburan panjang berarti potensi kenaikan jumlah kasus. Trennya ada peningkatan sebesar 40 persen setelah liburan panjang.
Personel gabungan TNI dan Polri membagikan masker saat kampanye Protokol Kesehatan Covid-19 di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (31/1/2021)./Antara
Personel gabungan TNI dan Polri membagikan masker saat kampanye Protokol Kesehatan Covid-19 di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (31/1/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan berharap masyarakat dapat merayakan Hari Raya Imlek dan menahan diri untuk tidak berlibur saat libur panjang pekan ini, demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Untuk meredam penularan, pilihannya adalah memutus hubungan orang agar tidak berkomunikasi dalam hal ketemu fisik sehingga tidak terjadi penularan," kata Ede melalui keterangan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kamis (11/2/2021). 

Melihat tren selama hampir setahun pandemi Covid-19, liburan panjang berarti potensi kenaikan jumlah kasus. Trennya ada peningkatan sebesar 40 persen setelah liburan panjang. Pada dasarnya, prinsip penanganan penyakit menular seperti Covid-19 adalah memutus transmisi penularan dari sumbernya.

Proses penularan terjadi melalui interaksi antar pribadi dalam lingkup interaksi sosial yang kemudian interaksi ini meluas. Sebelumnya, Indonesia sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di awal April 2020 dengan sangat ketat dan hasilnya kasus tertahan.

"Namun, kemudian kita tergoda dengan mudik dan pulang kampung maka jumlah kasus meningkat. Kemudian di Agustus naik lagi sampai liburan natal dan tahun baru. Semuanya memiliki rumus yang sama, yaitu liburan - perjalanan/mobilitas - terjadi kerumunan. Inilah pola hal yang harus kita hafal," katanya.

Dia mendorong masyarakat agar tidak mengulangi hal serupa serta dapat menahan diri untuk tidak bepergian serta tetap menerapkan protokol kesehatan pada libur Imlek kali ini. 

"Mari menjadi masyarakat yang bijak dan cerdas belajar dari masa lalu, serta berani mengatakan untuk tetap di rumah saja dalam merayakan Imlek tahun ini. Agar tidak terjadi lonjakan dan peningkatan kasus," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia berpendapat pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang makin kecil hingga ke skala ke mikro dinilai ideal supaya gerak langkah virus tidak membesar. Akan tetapi, implementasinya membutuhkan keseriusan.

"Lakukan penemuan kasus secepat-cepatnya. Bila memungkinkan, hari ini kontak besok sudah ditentukan statusnya. Perlu ada bantuan untuk orang-orang membutuhkan terutama bahan-bahan dasar seperti makanan. Maka mereka bisa stay at home, menyembuhkan diri sendiri, tidak menularkan kepada orang lain, dan harapannya jumlah kasus makin mengecil," ujarnya.

Vaksin juga diharapkan menjadi salah satu intervensi dari kesehatan masyarakat. Intervensi terbaiknya adalah memutus rantai penularan dengan disiplin menjaga prokes 3M dan vaksinasi.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper