Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengusulkan tambahan anggaran Rp134,46 triliun untuk penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) pada tahun ini.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan tambahan anggaran diperlukan untuk mendukung upaya pemerintah melandaikan kurva Covid-19 dengan memprioritaskan upaya preventif melalui strategi diagnostik dan vaksinasi.
Selanjutnya, tambahan anggaran lembaga yang dipimpin Menteri Budi Gunadi Sadikin (BGS) itu dibutuhkan untuk melindungi sistem kesehatan dan SDM kesehatan melalui strategi terapeutik dengan meningkatkan kapasitas rumah sakit, ketersediaan tenaga kesehatan, Alkes, dan obat.
Tambahan anggaran juga dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan vaksin nasional, sambil meningkatkan kapabilitas penelitian domestik.
Dante menambahkan, tambahan anggaran juga dibutuhkan untuk mengantisipasi penambahan pasien Covid-19. Pasalnya, Kemenkes memprediksi total kasus Covid-19 bisa menembus angka 1,7 juta kasus pada tahun ini jika penambahan harian kasus positif masih cukup tinggi seperti saat ini.
"Perhitungan rata-rata kalau kita lihat kasusnya andaikan kasusnya itu masih berjalan seperti sekarang dengan upaya berbagai macam [penanganan] pandemi, dan perhitungannya untuk tahun 2021 ini kami melihat mungkin perkiraan total kasus positif itu mencapai 1,7 juta kasus," ujar Dante dalam Raker dengan Komisi IX DPR RI, Senin (8/2/2021).
Dengan prediksi total kasus mencapai 1,7 juta kasus, Dante mengungkapkan Kemenkes telah melakukan estimasi kebutuhan anggaran untuk penanganan Covid-19 pada tahun ini.
"Dengan prediksi 1,7 juta kasus ini maka kami melakukan estimasi anggaran berdasarkan hal tersebut. Dengan asumsi tersebut, total tambahan anggarannya Rp134,46 triliun yang dialokasikan menjadi dua hal besar yaitu untuk pencegahan dan perawatan," ujarnya.
Dia menuturkan, tambahan anggaran untuk penanganan Covid-19 tersebut dialokasikan dalam tiga program yaitu untuk anggaran diagnostik, terapeutik dan vaksinasi Covid-19.
Adapun, alokasi terbesar ialah untuk terapeutik yaitu mencapai Rp61,85 triliun. Mayoritas anggaran tersebut ialah untuk klaim pasien yaitu mencapai Rp32,33 triliun. Kemudian, disusul untuk insentif tenaga kesehatan yaitu mencapai Rp16,83 triliun.
Sementara itu, alokasi untuk diagnostik yaitu testing dan tracing jumlahnya Rp13,76 triliun, sedangkan alokasi untuk program vaksinasi Covid-19 ialah Rp58,18 triliun. Selain itu, Kemenkes juga mengalokasikan Rp670 miliar untuk untuk penelitian.
Untuk diketahui, anggaran Kemenkes pada 2021 ialah Rp84,3 triliun. Namun, untuk penanganan Covid-19, Kemenkes membutuhkan tambahan anggaran Rp134,46 triliun.