Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meiliki sejumlah kenangan soal relasinya dengan wartawan.
Hal itu disampaikan Ganjar pada Konvensi Nasional Media Massa HPN 2021 yang berlangsung secara virtual.
“Dulu banyak wartawan bilang gak ada amplop gak bisa, dan saya memang anti amplop,” ujar Ganjar yang mengawali kisah ini dengan permohonan maaf terlebih dahulu.
Pilihan pendekatan kepada wartawan dengan tidak mengedepankan amplop alias imbalan uang saku memberikan konsekuensi tersendiri dalam pemberitaan di masa lalu. Ganjar mengistilahkan kondisi tersebut sebagai hancur habis-habisan.
Ganjar kemudian memikirkan terobosan yang bisa dilakukan untuk bekerja sama dengan wartawan tanpa menjadikan amplop sebagai dasar.
Diselenggarakan lah lomba untuk wartawan, dengan hadiah diberikan kepada mereka yang berprestasi.
Lomba dilakukan secara rutin dan hadiah yang diberikan berdasarkan achievement, capaian prestasi.
Tak hanya itu, Ganjar juga mengaku sempat menggagas pelatihan bagi wartawan hingga ke luar negeri.
“Pernah bikin, tapi ada yang tidak setuju akhirnya batal, karena dianggap bahaya, ada potensi menyuap, padahal maksud saya tidak menyuap,” ujar Ganjar yang mengaku ingin mendorong pers di daerah agar bisa berkembang.
Kini, di era disrupsi media, dan demi membantu kelangsungan usaha pers di daerah, Ganjar menyebutkan beberapa langkah.
Di antaranya adalah memberi stimulus kepada media lokal dengan mengalokasi anggaran iklan layanan masyarakat di media lokal yang ada.
Berbagai stimulus yang diberikan kepada media lokal, kata Ganjar, tidak membuat pers tidak boleh mengkritik. Ia bahkan tidak memasalahkan jika Pemda dikritik oleh media.
Stimulus lain yang bisa dilakukan, sebut Ganjar, adalah kerja sama publikasi pemda dan publikasi layanan masyarakat.
Selain itu, pertanggungjawaban keuangan bisa disampaikan melalui media massa.
Selain itu, untuk peningkatan SDM pemda, insan pers pun memberi kontribusi sebagai narasumber diskusi.
“Bagaimana humas agar bisa lebih paham, meng ikuti media mainstream,” ujar Ganjar.
Dalam hal ini Ganjar menyebutkan bagaimana humas pemda bisa membuat tulisan yang lebih enak dibaca, begitu pula dengan pembuatan foto.
Terkait kualitas wartawan, Ganjar menyebutkan bahwa Pemrov Jateng juga mem bantu uji kompetensi wartawan. Tujuannya adalah mendorong agar wartawan memiliki sertifikat yang layak.