Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin membahas sejumlah isu dalam pertemuan kenegaraan di Istana Merdeka, Jumat (5/2/2021).
Jokowi mengatakan bahwa kedua negara sepakat untuk memperkuat hubungan baik antar keduanya melalui komunikasi yang kuat di semua tingkat.
Selain itu, kedua pimpinan negara juga membahas tentang perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia. Presiden menekankan agar adanya memorandum of understanding (MoU) baru mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia.
“Kedua negara juga perlu membangun one channel system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara baik untuk mencegah terjadinya pekerja yang menjadi korban perdagangan manusia,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (5//2/2021).
Jokowi dan Muhyiddin turut membahas tentang perlawanan kepada diskriminasi pada produk sawit dan turunannya. Keduanya berkomitmen untuk melawan isu tersebut.
Pemerintah Indonesia-Malaysia juga sepakat untuk membentuk travel corridor arrangement (TCA) kedua negara. Adapun, waktu pemberlakuan TCA akan dikomunikasikan kemudian.
Baca Juga
Di sisi lain, keduanya juga membahas tentang dinamika politik di Myanmar. Kedua pemimpin negara ini prihatin atas perkembangan politik di negara tersebut.
“Kita berharap perbedaan politik itu bisa diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku, untuk mewujudkan visi komunitas Asean,” ujar Jokowi.
Jokowi menyatakan pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mendorong seluruh negara Asean menghormati prinsip-prinsip yang ada dalam piagam Asean berupa rule of law, good governance, demokrasi, HAM dan pemerintah yang konstitusional.