Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, mengomentari cuitan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Dipantau Kamis (28/1/2021), Natalius Pigai merespons cuitan Mahfud di akun @mohmahfudmd dengan mengatakan, bahwa pejabat bukan gimik, tetapi bekerja untuk rakyat.
Pria kelahiran Kabupaten Paniai Papua ini menegaskan, bahwa pengutipan Alquran oleh Mahfud tidak kompatibel, karena dirinya adalah penganut Katolik, bukan Islam.
Kemudian, Natalius Pigai mencuit bahwa, jika cuitan Mahfud MD terkait dirinya, berarti Mahfud mengakui Natalius pintar.
pejabat bkn utk gimik tp kerja utk Rakyat. Mahfud “ jk anda kutip Al Quran mk Sy Katolik jd tdk kompatibel”. ngajar dikit ya” kalau jawab utk pertanyaan” & membalas utk pernyataan. tarkul.., artikan scr ngawur. & twitt anda itu jk terkait sy mk tersirat anda akui sy pintar.
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) January 28, 2021
Sebelumnya, pada Minggu (24/1/2021), Mahfud MD mencuit, bahwa kalau tidak suka dengan pernyataan atau tudingan seseorang, tidak usah menghina dengan cacian atau gambar hewan. Diamkan saja.
Lalu, Mahfud mengutip ungkapan tidak menjawab statement atau tudingan orang dungu adalah jawaban orang dungu tersebut.
“Kalau Anda tak suka dgn statement atau tudingan seseorang yg Anda anggap ngaco, tak usahlah menghinanya dgn cacian atau gambar hewan. Diamkan sj. Ada ungkapan, "tarkul jawaab alal jaahil jawaabun", "Tdk menjawab statement atau tudingan org dungu adalah jawaban thd org dungu tsb,” cuit Mahfud.
Seperti diketahui, politisi Partai Hanura Ambroncius Nababan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaaan ucapan rasisme terhadap Natalius Pigai. Dia ditahan sejak Rabu (27/1/2021).
Kasus ini berawal dari unggahan Ambroncius yang menyandingkan foto Natalius Pigai dengan foto gorila di Facebook.
Ambroncius pun menjelaskan alasannya hingga mengunggah status yang kini ramai dipersoalkan itu.
Dia jengah dengan Natalius Pigai yang menyerang program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah.
Menurut Ambroncius, vaksinasi sangat diperlukan masyarakat Indonesia di tengah pandemi ini. Presiden Joko Widodo disebutnya sudah menunjukkan etiket baik dengan menjadi orang pertama yang divaksin.