Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan menargetkan 70 persen dari penduduk di negara tersebut mendapatkan vaksinasi virus corona pada September 2021 untuk mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity) pada November 2021.
Melansir The Korea Times pada Selasa (26/1/2021), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA) pada Senin (25/1/2021) telah mengumumkan serangkaian tugas inti untuk tahun ini, termasuk menyediakan vaksin Covid-19 gratis kepada semua warga negara untuk membentuk kekebalan kelompok pada November 2021.
Pemerintah Korea Selatan telah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk diberikan kepada 56 juta orang. Vaksin tersebut diperoleh dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melalui inisiatif GAVI COVAX Facility dan kontrak pembelian terpisah dari empat perusahaan farmasi.
Selain itu, pemerintah hampir menandatangani kontrak untuk mendapatkan tambahan vaksin virus corona baru untuk 20 juta orang dari perusahaan farmasi Amerika Serikat, Novavax Inc.
"Program vaksin akan lebih dari cukup untuk memvaksinasi 52 juta penduduk [Korea Selatan]," demikian pernyataan KDCA.
Petugas kesehatan berisiko tinggi di rumah sakit, sanatorium, dan fasilitas perawatan lansia akan mendapatkan vaksin pertama selama kuartal pertama tahun ini. Pihak berwenang mengatakan orang berusia 65 atau lebih tua, dan mereka yang bekerja di fasilitas medis lain akan mendapatkan suntikan pada kuartal kedua 2021.
Baca Juga
Vaksin akan diberikan kepada mereka yang menderita penyakit kronis dan orang dewasa berusia antara 19 dan 64 tahun pada kuartal ketiga tahun ini.
Badan tersebut juga mencatat bahwa pihak berwenang sedang bekerja untuk menyiapkan rantai dingin yang berbeda karena setiap vaksin harus disimpan pada suhu yang berbeda tergantung pada produsennya.
Vaksin AstraZeneca Plc. dan yang disediakan di bawah COVAX akan dikirim pertama kali sekitar Februari, diikuti oleh Johnson Johnson, Janssen dan Moderna di kuartal kedua dan Pfizer Inc. di kuartal ketiga, menurut pihak berwenang.
Program vaksinasi akan dilakukan di 250 lokasi berbeda, selain sekitar 10.000 fasilitas medis di seluruh negeri, kata KDCA. KDCA juga mengatakan akan melanjutkan tindakan pencegahan infeksi virus dan meningkatkan jumlah tes PCR hingga 240.000 kasus sehari.
Jumlah petugas yang melakukan penyelidikan epidemiologi juga akan ditingkatkan dari 325 menjadi 385 saat ini.
Badan keamanan obat negara itu, Kementerian Keamanan Makanan dan Obat, juga mengatakan vaksin dan perawatan COVID-19 yang saat ini sedang ditinjau akan menerima persetujuan bersyarat untuk digunakan bulan depan.
Obat eksperimental dalam uji klinis terkadang diberikan persetujuan untuk penggunaan darurat dari kementerian dalam kasus di mana penyakit mengancam jiwa dan tidak ada pilihan pengobatan lain.
Kementerian mengatakan biasanya dibutuhkan waktu antara dua dan tiga bulan untuk menguji vaksin, sementara prosesnya akan dipersingkat menjadi 20 hari kali ini.
Kementerian juga mengumumkan bahwa mereka telah mulai meninjau persetujuan vaksin Pfizer.
Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan telah menandatangani kontrak pengadaan vaksin COVID-19 dengan Pfizer untuk 10 juta orang.