Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joe Biden akan kembali menerapkan pembatasan akses masuk ke AS terhadap nonpenduduk yang berasal dari Brasil, Irlandia, Inggris, Afrika Selatan dan sejumlah negara Eropa.
Dilansir dari CNN International, hal tersebut dikonfirmasi dari seorang pejabat Gedung Putih. Penerapan larangan kembali ini akan dilakukan pada Senin (25/1/2021), hanya sepekan setelah Presiden Donald Trump mencabut larangan tersebut pada 26 Januari lalu.
"Saya sepakat dengan [Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat] bahwa tindakan ini adalah cara terbaik untuk melindungi warga Amerika, di saat yang sama tetap menjaga perjalanan dengan aman," tulis Trump.
Sebelumnya, Sekretariat Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, dengan semakin parahnya kondisi penularan Covid-19 dan munculnya varian baru, bukan saatnya untuk mencabut restriksi terkait dengan perjalanan internasional, dalam Twitter-nya.
"Atas saran tim medis kami, Pemerintah AS tidak akan mencabut pembatasan ini pada 26 Januari. Bahkan, kami berencana untuk memperkuat langkah-langkah kesehatan masyarakat seputar perjalanan internasional untuk lebih mengurangi penyebaran Covid-19," katanya.
Pada hari pertama setelah pelantikan, Biden mengatakan kebijakannya akan didasarkan pada sains, bukan politik. Dia akan meningkatkan pasokan vaksinasi dan meminta pelaku perjalanan internasional untuk memberikan bukti negatif tes Covid-19 sebelum melakukan perjalanan ke AS.
Baca Juga
Sementara itu, The Guardian melaporkan Biden seperti tak mau kehilangan waktu, langsung menandatangani dokumen strategi penanganan Covid-19 setebal 198 halaman dan 10 perintah eksekutif terkait dengan Covid-19.
Ini termasuk mandat yang mewajibkan penggunaan masker di gedung atau tanah federal atau bepergian dengan pesawat, kereta api, kapal, atau bus antarkota. Protokol yang lebih ketat diterapkan di Gedung Putih.
Kasus Covid-19 di AS telah mencapai hampir 25 juta orang dengan 400.000 orang telah meninggal dunia.