Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti salah satu janji Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo ketika menjalani fit and proper test calon Kapolri di hadapan anggota Komisi III DPR kemarin, Rabu (20/1/2021).
Hal itu diungkapkan Mahfud melalui akun Twitter resminya, @mohmahfudmd, Kamis (21/1/2021). Menurutnya, salah satu janji perwira polisi yang saat ini menjabat Kabareskrim itu sempat mendapatkan apresiasi dari Komisi III DPR.
Namun, janji itu disebutnya kurang mendapat perhatian dan publikasi di media. Padahal, janji itu disebutnya penting bagi seorang Kapolri.
"Jika ada anggota atau pejabat Polri yg terlibat kejahatan spt bandar atau pengedar narkoba maka akan dipecat dan dipidanakan," demikian Mahfud MD mengutip janji Listyo Sigit itu saat fit and proper test.
Salah satu janji calon Kapolri Komjen Listyo Sigit yg tdk bnyk diberitakan tapi mendapat tepukan meriah di Komisi III DPR (20/1/2021) adl "Jika ada anggota atau pejabat Polri yg terlibat kejahatan spt bandar atau pengedar narkoba maka akan dipecat dan dipidanakan". Ini penting.
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) January 21, 2021
Dalam catatan Bisnis, Komisi III DPR telah secara bulat menyetujui pengangkatan Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri. Semua fraksi sepakat Listyo Sigit adalah sosok yang tepat sebagai pengganti Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis.
Listyo Sigit adalah calon tunggal yang disodorkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR. Dia akan menggantikan posisi Jenderal Pol Idham Azis yang segera memasuki masa pensiun pada Februari mendatang.
Baca Juga
Listyo adalah pria kelahiran Ambon, Maluku 1969. Sebelum dipilih sebagai calon Kapolri tunggal oleh Presiden Jokowi, alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu telah melewati banyak penugasan.
Jenderal bintang tiga itu banyak bertugas di wilayah hukum Polda Jawa Tengah. Pada tahun 2009, dia pernah menjabat sebagai Kapolres Pati dan kemudian menjadi Kapolres Sukoharjo. Listyo juga tercatat sebagai Wakapoltabes Semarang pada 2010 lalu.
Pada tahun 2011, Listyo mendapat promosi dan bertugas sebagai Kapolres Surakarta atau Solo. Kebetulan pada saat itu, Wali Kota Solo dijabat oleh Joko Widodo atau Jokowi, yang kemudian terpilih menjadi presiden saat ini.
Selama bertugas di Solo, Listyo tercatat pernah menangani satu kasus menonjol yakni bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo. Peristiwa tersebut, menewaskan pelaku dan melukai 9 orang yang berada di sekitar gereja.
Perjalanan karir Listyo Sigit usai peristiwa itu makin moncer. Dia ditarik ke Bareskrim dan kemudian menjabat Direskrimum Polda Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 2014, kedekatan Jokowi dan Listyo berlanjut. Setelah memenangkan pemilu 2014, Jokowi menunjuk Listyo sebagai ajudannya. Listyo pernah menjadi Kapolda Baten dan selanjutnya menjabat Kadiv Propam Mabes Polri. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Bareskrim Polri.