Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mendesak para pengikutnya untuk menjauh dari Twitter dan Facebook setelah jejaring sosial populer itu menghapus akun Presiden AS Donald Trump dari platform mereka.
Presiden sayap kanan pada hari Selasa mengundang 6,6 juta pengikut Twitternya untuk berlangganan salurannya di aplikasi perpesanan Telegram Messenger LLP, pesaing WhatsApp Inc. milik Facebook.
Bolsonaro, yang mencontohkan kepresidenannya seperti Trump, telah menemukan kesuksesan besar dalam memanfaatkan jaringan media sosial dengan menawarkan tweet reguler dan streaming video langsung di Facebook kepada para penggemarnya.
Baca Juga
Pada hari Sabtu, dalam sebuah posting di Instagram, Bolsonaro mengundang orang untuk bergabung dengan Parler hanya beberapa jam sebelum ditarik dari toko aplikasi dan Amazon.com Inc. yang menutup layanan website tersebut. Aplikasi tersebut hanya diunduh sekitar setengah juta kali di Brasil pada Senin, menurut perusahaan intelijen aplikasi seluler Sensor Tower.
Putra Bolsonaro, Eduardo yang merupakan seorang senator, mengubah foto profil Twitter-nya menjadi gambar Trump dan mengklaim bahwa Parler adalah korban kartel Big Tech.