Bisnis.com, JAKARTA - Selama pandemi berlangsung, Indonesia terus mendekati China untuk bekerja sama dalam menangani Covid-19 . baik di bidang kesehatan maupun pemulihan ekonomi.
Hubungan RI dan China tampak semakin erat seiring dengan kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Jakarta pada Selasa (12/1/2021).
Beberapa momentum kerja sama dan hasil kesepakatan yang dilakukan antara RI - China selama pandemi di antaranya adalah:
Pertama, Menteri Luar Negeri Retno telah menyambangi Wang Yi di Beijing pada 20 Agustus lalu, salah satunya guna membahas kerja sama vaksin Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno beserta Menteri BUMN Erick Thohir juga menemui tiga perusahaan biofarmasi yang memproduksi vaksin seperti SinovacBiotech Ltd., Sinopharm, dan CanSino Biologics Inc.
Kedua, Relasi di bidang ekonomi juga terjalin setelah kunjungan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dengan Wang Yi pada Oktober untuk membahas Global Maritime Fulcrum - Belt and Road Initiative (GMF - BRI).
Ketiga, pembelian 3 juta dosis vaksin dari Sinovac. Pembelian ini merupakan hasil dari kunjungan Menlu Retno ke Beijing setelah bertemu dengan direksi produsen vaksin.
Seluruh dosis vaksin jadi produksi Sinovac telah tiba di Indonesia pada 7 Desember 2020 sebesar 1, 2 juta dan 31 Desember 2020 sebesar 1,8 juta.
Tak hanya itu, dalam waktu dekat sebanyak 15 juta bulk vaccine dari Sinovac akan segera didistribusikan untuk dilakukan proses manufaktur oleh PT Bio Farma (Persero).
Keempat, Indonesia berhasil menyepakati perjanjian travel corridor (ATC) dengan China pada 22 Agustus 2020. Kesepakatan ini juga merupakan hasil pertemuan Menlu Retno dengan Menlu Wang Yi
ATC guna memberikan keleluasaan bagi pelaku perjalanan bisnis esensial tidak melakukan karantina mandiri selama 14 hari.