Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua DPR AS Lanjutkan Rencana Pemakzulan Trump

DPR berencana melakukan pemungutan suara pada hari Senin (11/1/2021) untuk mendukung resolusi ini.
Nancy Pelosi./ Reuters
Nancy Pelosi./ Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi pada Minggu (10/1/2021) menegaskan dewan akan melanjutkan undang-undang untuk memakzulkan Presiden Donald Trump kecuali jika wakil presiden dan kabinet memberikan otoritas konstitusional untuk mendepak Trump sebagai ancaman bagi demokrasi setelah serangan mematikan di Capitol Hill.

Pelosi membuat pengumuman itu dalam sebuah surat kepada rekan-rekannya di DPR. Dia menegaskan keputusannya sebagai ultimatum kepada Wakil Presiden Mike Pence untuk meminta kekuatan Amandemen ke-25 untuk menggulingkan Trump dari jabatannya.

Jika tidak, kata dia, DPR akan melanjutkan pemakzulan. Trump bisa menjadi satu-satunya presiden yang akan dimakzulkan dua kali.

“Dalam melindungi konstitusi dan demokrasi kita, kita akan bertindak dengan urgensi, karena Presiden ini merupakan ancaman yang akan segera terjadi bagi dua poin penting ini,” katanya. Dia menambahkan kengerian penyerangan yang sedang berlangsung terhadap demokrasi kita yang dilakukan oleh Presiden ini semakin intensif dan karenanya dibutuhkan tindakan cepat.

Pelosi berencana melakukan pemungutan suara pada hari Senin (11/1/2021) untuk mendukung resolusi ini.

Di tengah masa reses DPR AS, setiap keberatan akan menolak resolusi tersebut. Pelosi kemudian akan mengajukan resolusi tersebut ke DPR pada hari Selasa (12/1/2021). Jika itu disahkan, Pence dan kabinet akan memiliki waktu 24 jam untuk bertindak sebelum DPR bergerak menuju pemakzulan atau impeachment.

Dengan rencana pemakzulan yang semakin intensif, dua senator Republik mengatakan mereka ingin Trump segera mengundurkan diri untuk mencegah Trump agar tidak pernah lagi memegang jabatan elektif setelah kerusuhan mematikan di Capitol.

Partai Demokrat diharapkan untuk membagikan proposal soal pemakzulan pada hari Senin (11/1/2021). Strategi Demokrat adalah mengutuk tindakan presiden dengan cepat tetapi menunda persidangan pemakzulan di Senat selama 100 hari. Itu akan memungkinkan Presiden terpilih Joe Biden untuk fokus pada prioritas lain segera setelah dia dilantik pada 20 Januari.

Perwakilan Partai Demokrat Jim Clyburn yang menjadi sekutu utama Biden mengemukakan gagasan tersebut pada hari Minggu (10/1/2021) ketika negara itu mengatasi pengepungan di Capitol Hill oleh loyalis Trump yang mencoba membatalkan hasil pemilihan.

“Mari kita beri Presiden terpilih Biden 100 hari yang dia butuhkan untuk menjalankan agendanya,” kata Clyburn.

Senator Republik Pat Toomey dari Pennsylvania pada hari Minggu bergabung dengan Senator Republik Lisa Murkowski dari Alaska dalam menyerukan Trump untuk mengundurkan diri secepat mungkin.

"Saya pikir presiden telah mendiskualifikasi dirinya dari sebelumnya, tentu saja, menjabat lagi," kata Toomey. "Saya tidak berpikir dia bisa dipilih dengan cara apa pun."

Perusahaan Amerika mulai bereaksi terhadap kerusuhan di Capitol.

CEO dan Presiden Asosiasi Blue Cross Blue Shield Kim Keck mengatakan tidak akan memberikan kontribusi kepada anggota parlemen partai Republik yang mendukung penolakan Electoral College Biden. "Kelompok itu akan menangguhkan kontribusi kepada anggota parlemen yang memilih untuk merusak demokrasi kita," kata Kim.

Citigroup akan menghentikan sementara semua sumbangan politik federal selama tiga bulan pertama tahun ini. Kepala Urusan Pemerintahan Global Citi Candi Wolff mengatakan dalam memo hari Jumat (8/1/2021) kepada karyawan bahwa Citi tidak akan mendukung kandidat yang tidak menghormati aturan hukum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper