Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin dunia menyuarakan kekhawatiran atas pelanggaran massa pro-Trump di depan Gedung Kongres Amerika Serikat.
Inggris dan Australia menyerukan peralihan kekuasaan secara damai dan sekutu di Eropa menyebut tindakan para pengunjuk rasa sebagai serangan terhadap demokrasi.
"Adegan memalukan di Kongres AS," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson setelah pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung, dilansir Bloomberg, Kamis (7/1/2021).
Meskipun terkenal karena kekagumannya pada Trumo, pemimpin Inggris itu mengatakan kini yang paling penting adalah proses peralihan kekuasaan yang damai.
Pemimpin lain yang sebelumnya menyuarakan dukungan untuk Trump, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, menyebut adegan itu sangat menyedihkan.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dalam sebuah wawancara radio bahwa pemerintahnya prihatin akan kondisi itu.
Baca Juga
"Kami mengikuti situasi dari menit ke menit saat itu terjadi," katanya.
Komentar mereka muncul setelah Presiden terpilih Joe Biden berpidato kemarin untuk menyerukan warga AS agar memikirkan respons dunia ketika terjadi kerusuhan di negara demokrasi terbesar itu.
Sementara beberapa anggota parlemen Eropa mengeluarkan pernyataan yang mendukung institusi AS dan demokrasinya untuk mengatasi gejolak, yang lain lebih mengutuk presiden dan pendukungnya.
"Musuh demokrasi akan bersukacita atas gambar-gambar luar biasa dari Washington ini," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas. Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon mengatakan yang dilakukan massa adalah hal yang memalukan dan serangan terhadap demokrasi.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Washington mengingatkan warganya yang tinggal di AS untuk meningkatkan kewaspadaan akan keselamatan diri. Pemerintah China di Beijing tidak segera mengeluarkan tanggapan langsung terhadap kekerasan massa, tetapi laporan berita awal di media pemerintah menekankan kekacauan yang berasal dari Washington.