Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat dan untuk tenaga kesehatan, berbeda dengan diberikan pada saat uji klinis.
Berdasarkan informasi yang dirilis Kemenkes melalui media sosial Twitter, kemasan vaksin Covid-19 yang akan disuntikka dipastikan berbeda dengan vaksin yg dipakai untuk uji klinis.
“Vaksin untuk nakes adalah vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan dari BPOM, dikemas dalam bentuk vial single dose & tidak ada penandaan “only for clinical trial” pada kemasan vaksin,” tulis akun Kemenkes, Minggu (3/1/2021).
Terkait banyaknya misinformasi dan hoaks yang beredar seputar vaksin Covid-19, Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan mewaspadai setiap informasi yang diterima serta memastikan info tersebut berasal dari sumber resmi dan terpercaya.
Adapun, pemerintah telah mendatangkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 ke Tanah Air. Kehadiran vaksin tersebut, membawa harapan baru bagi Indonesia untuk segera keluar dari pandemi Covid-19, serta wujud komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi seluruh masyarakat.
Kemenkes juga memastikan vaksin yang akan disuntikkan, aman dan efektif bagi seluruh masyarakat. Hal ini sesuai dengan saran dari ITAGI, WHO serta para ahli.
Baca Juga
Adapun, untuk saat ini, vaksin tersebut masih menunggu persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM RI.
“Apabila izinnya sudah keluar, vaksin siap didistribusikan ke 34 provinsi untuk selanjutnya disuntikkan kepada kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19,” imbuh Kemenkes.
Pemerintah juga mengimbau agar ditengah kabar baik kehadiran vaksin COVID-19, masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun, untuk melindungi diri, keluarga dan sesama.
— Kemenkes RI (@KemenkesRI) January 3, 2021
Salam sehat ??
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menyiapkan rancangan alur vaksinasi Covid-19 bagi 181,5 juta warga Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa terdapat dua gelombang besar proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Di dalam dua gelombang vaksinasi Covid-19, Budi menjelaskan terbagi ke dalam empat tahapan.
“Di tahap yang pertama akan dilakukan adalah vaksinasi ke tenaga kesehatan. Di Indonesia ini ada 1,3 juta orang di 34 provinsi,” katanya seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).
Tahap kedua, sambungnya, vaksinasi akan dilakukan kepada sekitar 17,4 juta petugas publik dan kepada sekitar 21,5 juta lansia yang berusia di atas 60 tahun.
Kedua tahapan tersebut termasuk dalam gelombang pertama vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan pemerintah mulai Januari hingga April 2021.
Kemudian, memasuki tahap ketiga, sekitar 63,9 juta masyarakat rentan akan mulai mendapatkan vaksin Covid-19.
Adapun, masyarakat rentan yang dimaksud adalah masyarakat yang tinggal di wilayah dengan risiko penularan tinggi.
Kemudian, pada gelombang keempat atau terakhir akan dilakukan vaksinasi terhadap 77,4 juta masyarakat lainnya.
Tahapan ketiga dan keempat ini termasuk dalam gelombang kedua proses vaksinasi Covid-19 yang rencananya dilakukan mulai April 2021 hingga Maret 2022.