Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi masyarakat menuai pro-kontra, khususnya di dunia maya.
Selain menonjolkan sikap mendukung atau menolak, ternyata ada warganet atau netizen yang justru mengaitkan pelarangan operasional FPI di Indonesia dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pemilik akun Twitter bernama Jeni Ly (@Je_Ly) ikut meramaikan tagar #FPITerlarang yang menjadi trending topic di media sosial tersebut sekaligus men-tag akun milik Ahok @basuki_btp.
"Koh Ahok @basuki_btp - ada kabar gembira nih....#FPITERLARANG
Gusti mboten sare Koh.. It is so so so true..," tulis akun @Je_Ly seperti dikutip Bisnis, Rabu (30/12/2020).
Koh Ahok @basuki_btp - ada kabar gembira nih.... ?#FPITERLARANG ?
— Jeni Ly (@Je_Ly) December 30, 2020
Gusti mboten sare Koh..
It is so so so true.. ? pic.twitter.com/HTwBMqcZId
Jeni juga mengunggah foto Ahok yang sedang berada di ruang sidang perkara penistaan agama yang dijalaninya pada 2017. Dalam foto Ahok yang menggunakan batik berwarna biru tersebut dituliskan pernyataan terakhir Ahok sebelum dijebloskan ke Mako Brimob Depok untuk menjalani hukuman.
"Percayalah sebagai penutup, kalau Anda menzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Esa. Saya akan buktikan, satu persatu dipermalukan. Terima kasih..." BTP.
Baca Juga
Seperti diketahui, FPI dan pimpinannya Habib Rizieq Shihab merupakan salah satu pihak yang menggulirkan isu penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.
Ahok telah menjalani hukuman sejak 9 Mei 2017. Ia dinyatakan bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena terbukti melakukan penistaan agama dalam pidatonya di Kepulauan Seribu pada September 2016. Hakim memvonis Ahok dengan hukuman 2 tahun penjara.
Kasus hukum yang melilit Ahok itu bermula pada 27 September 2016. Kala itu, mantan Bupati Belitung Timur itu melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.
Saat berpidato, Ahok menyinggung soal surat Al Maidah ayat 51. Begini pernyaataan Ahok yang dipermasalahkan oleh FPI dan organisasi Islam sebagai bentuk penistaan agama:
“Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu, enggak bisa pilih saya, ya — dibohongin pake surat Al Maidah surat 51 macam-macam gitu lho. Itu hak bapak ibu. Ya. Jadi kalo bapak ibu, perasaan, enggak bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, enggak apa-apa. Karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Ya jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak, dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok. Enggak suka ama Ahok. Tapi programnya, gue kalo terima, gue enggak enak dong ama dia, gue utang budi. Jangan. Kalo bapak ibu punya perasaan enggak enak, nanti mati pelan-pelan lho kena stroke".