Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi khusus Covid-19 di banyak rumah sakit di Indonesia sudah hampir penuh atau mencapai di atas 70 persen.
Walhasil, jika terjadi lonjakan kasus positif pascaliburan akhir tahun, maka diperlukan respons khusus agar faskes di setiap daerah mampu mengantisipasinya.
“Berdasarkan data yang kami amati, beberapa liburan panjang yang terakhir selalu terlihat ada lonjakan dari infeksi virus antara 30 sampai 40 persen lonjakan [kasus positif],” kata Budi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).
Guna meangantisipasi lonjakan tersebut, Menkes BGS memastikan dua hal yakni pertama, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah.
“Saya sudah berbicara dengan beberapa gubernur ingin memastikan bahwa rumah sakit kita siap, ruang isolasi yang cukup, ranjangnya cukup, ICU-nya cukup, dokternya juga cukup, perawatnya ada, obatnya siap, alat pelindung diri siap, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Kedua, sambungya, dia meminta seluruh infrastruktur kesehatan di seluruh kota-kota besar yang taraf infeksinya tinggi sudah siap pada akhir tahun ini.
Baca Juga
Pasalnya, Menkes memprediksi lonjakan kasus akan terjadi sekitar 16-18 Januari 2021 atau sekitar 10-14 hari setelah masa liburan berakhir.
Adapun, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, keterisian ruang isolasi di Kota Bandung sampai dengan 26 Desember 2020 sudah mencapai 89 persen dan keterisian ICU mencapai 98 persen.
Kemudian, di Sleman sampai dengan 22 Desember 2020 keterisian ruang ICU mencapai 81 persen dan keterisian ruang isolasi 70 persen.
Sementara itu, di DKI Jakarta, sampai dengan 26 Desember 2020 tercatat tingkat keterisian ruang ICU di rumah sakit mencapai 79 persen dan keterisian ruang isolasi mencapai 85 persen.
Selanjutnya, di Jember, Kemenkes mencatat hingga 25 Desember 2020 keterisian di ruang ICU mencapai 77 persen dan ruang isolasi 75 persen.
Kemenkes juga mencatta tingkat keterisian pada RS di kota Semarang telah melampaui ambang batas. Tingkat keterisian ruang ICU pada RS di Kota Semarang mencapai 76 persen dan ruang isolasi mencapai 87 persen.
Adapun, di Kota Makassar hingga 26 Desember 2020 tercatat tingkat keterisian ruang ICU di rumah sakit masih mencapai 48 persen dan keterisian tempat tidur ruang isolasi mencapai 71 persen.