Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beritakan Kondisi Wuhan, Citizen Journalist China Divonis 4 Tahun Penjara

Zhang (37) dinyatakan bersalah dengan tuduhan "berselisih dan memprovokasi masalah", pelanggaran yang didefinisikan secara luas dengan hukuman maksimal lima tahun dan sering digunakan oleh polisi untuk membungkam perbedaan pendapat.
Sampel swab yang akan diuji untuk virus corona di sebuah rumah sakit di Wuhan, China, Sabtu (14/3/2020)./Bloomberg
Sampel swab yang akan diuji untuk virus corona di sebuah rumah sakit di Wuhan, China, Sabtu (14/3/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Rakyat Shanghai, China menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada seorang jurnalis warga (citizen journalist) bernama Zhang Zhan, akibat melaporkan pandemi virus korona di kota Wuhan pada awal tahun ini.

Melansir South China Morning Post (SCMP), Senin (28/12/2020), Zhang (37) dinyatakan bersalah dengan tuduhan "berselisih dan memprovokasi masalah", pelanggaran yang didefinisikan secara luas dengan hukuman maksimal lima tahun dan sering digunakan oleh polisi untuk membungkam perbedaan pendapat.

"Zhang Zhan menghadiri persidangan dengan kursi roda dan kesehatannya buruk. Dia tidak segera mengatakan apakah dia akan mengajukan banding [terhadap hukuman]," ujar pengacara Zhang Keke.

Di media sosial setelah persidangan, pengacara Zhang Keke berkata selama persidangan jaksa hanya membacakan daftar bukti, tanpa menunjukkannya secara menyeluruh, termasuk bukti inti. Zhang Zhan mengatakan pidato warga seharusnya tidak disensor. "Tapi selain itu, pada dasarnya dia tidak berbicara," imbuhnya.

Zhang Zhan, yang telah ditahan di pusat penahanan di distrik Pudong, Shanghai sejak pertengahan Mei, menegaskan dia tidak bersalah dan pada Juni dia mulai mogok makan sebagai bagian protes atas penangkapannya.

Zhang Zhan merupakan salah satu dari sejumlah jurnalis warga di China yang melaporkan pengalaman awal orang-orang di Wuhan selama penguncian kota. Yang lainnya telah ditahan atau diperintahkan untuk menghentikan pelaporan online mereka.

Di depan pengadilan Pudong, menurut saksi mata, puluhan orang yang datang untuk mendukung Zhang Zhan diusir oleh polisi.

Li Dawei (58) seorang aktivis hak asasi dan mantan polisi dari provinsi Gansu, mengatakan dia naik kereta ke Shanghai untuk menunjukkan dukungan. Dia mengatakan dia tiba di pengadilan sekitar jam 9 pagi dan diminta masuk ke ruang sidang untuk mengamati persidangan tetapi dihentikan oleh polisi.

Li menyebut sempat berdebat dengan polisi, menegaskan bahwa tuduhan terhadap Zhang hanya "memprovokasi masalah", yang tidak melibatkan rahasia negara atau privasi pribadi, dan mempertanyakan mengapa warga tidak bisa masuk dan mendengarkan acara persidangan publik itu.

Setelah bertengkar, Li dibawa ke kantor polisi dan dibebaskan sekitar jam 1 siang. "Saya belum bertemu Zhang Zhan, hanya mengobrol dengannya di media sosial, dan setelah mengetahui bahwa dia pergi ke Wuhan sendirian, saya sangat khawatir," kata Li.

Selama Zhang ditangkap, dia tetap berhubungan dengan wanita tersebut. "Mengetahui bahwa dia melakukan mogok makan membuat saya semakin cemas. Saya harus mendukungnya. Dia harus dibebaskan sekarang dan mendapatkan perawatan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper