Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid Usai Libur Natal

Pejabat tinggi kesehatan AS memperingatkan potensi lonjakan infeksi pasca-Natal, karena kasus baru melambat di tengah pelaporan liburan yang tersebar dari negara bagian.
Ilustrasi - Petugas medis bersiap memeriksa masyarakat di Michigan Health Professionals Covid-19 melalui fasilitas pengujian di Millennium Medical Group di Farmington Hills, Michigan, Amerika Serikat, Selasa (7/4/2020)./Bloomberg - Emily Elconin
Ilustrasi - Petugas medis bersiap memeriksa masyarakat di Michigan Health Professionals Covid-19 melalui fasilitas pengujian di Millennium Medical Group di Farmington Hills, Michigan, Amerika Serikat, Selasa (7/4/2020)./Bloomberg - Emily Elconin

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang akhir tahun 2020, dunia masih berkutat dengan pandemi Covid-19. Amerika Serikat masih menghadapi ancaman lonjalan kasus baru sementara di Asia muncul kekhawatiran soal varian baru virus Corona.

Demikian ringkasan kejadian di dunia yang dicatat Bloomberg, dikutip Senin (28/12/2020).

Di tengah pelambatan kasus Covid-19, pejabat kesehatan Amerika Serikat memperingatkan kemungkinan lonjakan kasus usai libur Natal.

Pejabat tinggi kesehatan AS memperingatkan potensi lonjakan infeksi pasca-Natal, karena kasus baru melambat di tengah pelaporan liburan yang tersebar dari negara bagian.

Saat ini total infeksi di AS sudah melewati 19 juta. Tingkat Infeksi baru di New York dilaporkan  menurun begitu pula dengan pengujian selama liburan.

Sementara angka rawat inap di Carolina Utara mencapai rekor, sedangkan di Carolina Selatan dilaporkan terjadi rekor infeksi.

Carolina Selatan Mencapai Rekor Kasus (3:35 sore NY) South Carolina melaporkan 4.370 kasus baru, jumlah tertinggi dalam pandemi.

Negara bagian itu muncul dalam beberapa pekan terakhir sebagai wilayah dengan kemunculan terbaru virus, dengan jumlah infeksi pada Minggu terjadi dua kali lipat dari rata-rata mingguan pada awal bulan.

Rawat inap mendekati rekor, meskipun total tempat tidur, termasuk perawatan intensif, berada di bawah 70 persen kapasitas.

Angka rawat inap di California tercatat meningkat pada Minggu sore, sekitar pukul 14.57 waktu New York.

Angka rawat inap di California naik ke level tertinggi baru setelah negara bagian tersebut mengalami penambahan 50.141 kasus, salah satu level tertinggi sejak rekor dua minggu lalu.

Jumlah kasus sekarang berjumlah 2,1 juta. Selain itu tercatat terjadi 237 kasus kematian baru, sehingga total kematian menjadi 24.220.

Tingkat tes positif 12,3 persen mendekati posisi tertinggi delapan bulan.

Pasien yang dirawat bertambah 262 orang, sehingga total menjadi 20.059.

California telah memberlakukan perintah tinggal di rumah untuk sebagian besar negara bagian, dan diharapkan untuk memperpanjang pemberitahuan tersebut untuk kota-kota termasuk Los Angeles dan San Diego ketika itu berakhir Senin.

Disebutkan, hampir tidak ada tempat tidur tersedia di unit perawatan intensif rumah sakit.

Sementara itu, kampanye vaksinasi terkoordinasi sedang dilakukan di Eropa. Hal itu berlangsung hanya beberapa hari setelah Uni Eropa mengeluarkan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech SE.

Italia dan Prancis termasuk di antara negara pertama dari 27 negara anggota blok itu yang memulai inokulasi.

Di Jerman, yang dimulai sehari lebih awal, vaksinasi ditunda di beberapa kota setelah muncul keraguan apakah vaksin telah disimpan di tempat yang memadai selama transit.

Sementara itu kekhawatiran tentang strain bermutasi yang pertama kali terdeteksi di Inggris tumbuh di Asia.

China meminta maskapai penerbangan menangguhkan penerbangan penumpang dengan Inggris dari 28 Desember hingga 10 Januari. Norwegia melaporkan dua kasus varian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper